Sosok Tokoh
Sosok Ibnu Sina Filsuf & Ilmuwan, Dijuluki Bapak Kedokteran Modern, Hafal Al-Quran di Usia 10 Tahun
Ia merupakan tabib Muslim Persia yang paling terkenal dan berpengaruh dari filsuf-ilmuwan dunia Islam abad pertengahan.
Sebagai rasa terima kasih, sultan membuka perpustakaan kerajaan Sāmānid untuknya, sesuatu yang kemudian memperkenalkan Ibnu Sina pada ilmu pengetahuan dan filsafat yang melimpah.
Ibnu Sina memulai karir menulisnya yang luar biasa pada usia 21 tahun.
Sekitar 240 judul yang masih ada menggunakan namanya.
Buku-buku yang ditulisnya melintasi berbagai bidang, termasuk matematika, geometri, astronomi, fisika, metafisika, filologi, musik, dan puisi.
Karena sering terjebak dalam pergolakan politik dan agama yang menggelora di zaman itu, beasiswa Avicenna terhambat oleh pergerakan tersebut.
Di Eṣfahān, di bawahʿAlā al-Dawlah, Ibnu Sina menemukan stabilitas dan keamanan.
Hari-hari tenang Ibnu Sina diperoleh selama waktunya di Eṣfahān, di mana dia dipisahkan dari intrik politik dan dapat mengikuti sekolahnya setiap hari Jumat, mendiskusikan topik sesuka hati.
Dalam iklim yang menyehatkan ini, Ibnu Sina menyelesaikan Kitāb al-shifāʾ, menulis Dānish nāma-i ʿalāʾī ( Kitab Pengetahuan) dan Kitāb al-najāt (Book of Salvation), dan menyusun tabel astronomi yang baru dan lebih akurat.
Saat ditemani ʿAlā al-Dawlah, Ibnu Sina jatuh sakit karena sakit perut.
Dia merawat dirinya sendiri dengan menggunakan takaran dari delapan enema biji seledri yang diberikan sendiri dalam satu hari.
Namun, takaran itu entah secara tidak sengaja atau sengaja diubah oleh petugas untuk memasukkan lima takaran bahan aktif alih-alih dua takaran yang ditentukan. Itu menyebabkan ulserasi pada usus.
Menindaklanjuti mithridate ( obat opium ringan), seorang budak mencoba meracuni Ibnu Sina dengan diam-diam menambahkan sisa opium.
Lemah tapi tak kenal lelah, Ibnu Sina masih menemani ʿAlā al-Dawlah dalam perjalanannya ke Hamadan.
Dalam perjalanan, kondisi kesehatan Ibnu Sina memburuk, bertahan untuk sementara waktu, dan meninggal di bulan suci Ramadhan di Hamadan, Iran pada tahun 1037.
Baca juga: 5 Tips Ampuh Menurunkan Kolesterol Secara Alami, Belajar Menerapkan Pola Makanan yang Baik