Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Reshuffle Kabinet

Survei IPO Beber 15 Menteri yang Layak Diganti, Paling Populer Prabowo hingga Sri Mulyani

Ramainya rumor reshuffle Kabinet Indonesia Maju di respons berbagai lembaga survei dengan menyodorkan kinerja para menteri di mata publik.

Editor: Aswin_Lumintang
(BPMI Setpres)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 

Isu reshuffle mencuat setelah DPR menyetujui dibentuknya penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek, dan pembentukan Kementerian Investasi.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dikabarkan sudah berdiskusi mengenai isu reshuffle kabinet Indonesia Maju.

Ngabalin meyakini reshuffle kabinet kali ini akan dilakukan secara cepat.

"Dari biasanya, saya tahu dan beberapa kali saya ikuti Bapak Presiden tidak akan lambat mengambil keputusan.

"Dan beliau tidak memiliki ketergantungan dengan siapapun untuk mengambil satu keputusan yang tepat," kata Ngabalin.

Baca juga: DPRD Minta Disparbud Buat Lagu Daerah Tentang Semua Etnis di Kabupaten Bolsel

Baca juga: Gagal di MotoGP Qatar 2021 dan Doha, Valentino Rossi Yakin Bisa Bangkit di Portugal 2021

Tiga Faktor Penyebab Reshuffle

Menurut Ali Mochtar Ngabalin, ada tiga faktor yang menyebabkan presiden akan melakukan reshuffle Kabiner Indonesia Maju Jilid kedua ini.

Faktor pertama yakni adanya rencana penyatuan Kemenristek dan Kemendikbud.

Usulan penyatuan dua kementerian itu pun telah disetujui oleh DPR.

"Surpres yang dikirim ke DPR 30 maret itu, itu kan sudah diterima DPR, disidang DPR dan telah diambil keputusan, terkait pengabungan Kemenristek ke Kemendikbud, '' ujar Ngabalin.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden ( KSP ) Ali Mochtar Ngabalin melaporkan 2 orang ke Polda Metro Jaya.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden ( KSP ) Ali Mochtar Ngabalin melaporkan 2 orang ke Polda Metro Jaya. (winnetnews.com)

"Kenapa begitu, banyak kerjadaan di Kemeristek yang seharusnya menjadi bidang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)" katanya.

Faktor kedua adalah pamitnya Bambang Brodjonegoro dari Kementerian.

Sehingga menyebabkan kekosongan, sementara Kemenristek belum resmi bergabung dengan Kemendikbud.

Lalu faktor ketiga adalah adanya rencana untuk membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Investasi.

Adanya kementerian baru, maka akan dibarengi juga dengan adanya Menteri Baru. (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Inza Maliana/Reza Dani/Taufik Ismail)(KompasTV/Ahmad Zuhad)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved