Reshuffle Kabinet
Survei IPO Beber 15 Menteri yang Layak Diganti, Paling Populer Prabowo hingga Sri Mulyani
Ramainya rumor reshuffle Kabinet Indonesia Maju di respons berbagai lembaga survei dengan menyodorkan kinerja para menteri di mata publik.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ramainya rumor reshuffle Kabinet Indonesia Maju di respons berbagai lembaga survei dengan menyodorkan kinerja para menteri di mata publik. Termasuk menteri yang paling populer, dan menteri yang dinilai layak di reshuffle dalam kabinet yang sedang berjalan.
Menariknya, karena lembaga survei ini merilis secara terbuka ke publik melalui media yang ada. Lembaga survei pun banyak yang melakukan riset tentang siapa menteri yang layak untuk direshuffle.
Salah satunya lebaga survei yang melakukan riset adalah Indonesia Political Opinion (IPO).

IPO telah mengumumkan daftar nama menteri di Kabinet Indonesia Maju jilid kedua yang memiliki kinerja paling memuaskan.
Ada juga daftar nama menteri yang memiliki kinerja mengecewakan sehingga dinilai layak untuk direshuffle.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengungkapkan daftar ini dalam diskusi bertajuk "Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024".
Survei yang dilakukan IPO ini melibatkan 1.200 reponden dan berlangsung dari 10 Maret hingga awal April 2021.
Metode yang digunakan yakni multistage random sampling.
Menurut Dedi, tingkat akurasi datanya 97 persen serta persentase eror dalam pengambilan sampel 2,5 persen.
Baca juga: Kumpulan Olahan Kolang-kaling yang Praktis Dibuat, Cocok untuk Sajian Menu Berbuka Puasa Nanti
Baca juga: Ingat Aksi Pembunuhan Anak Penggal Kepala Ayah Dibawa Keliling Kampung? PK Gantung Diri Terekam CCTV
Hasil Survei IPO
Hasil survei menunjukkan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dianggap sebagai menteri yang paling layak unuk di reshuffle.
Selanjutnya ada juga Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
"Ini kalau diasumsikan atau dikaji lebih dalam, nama-nama ini (yang dianggap layak reshuffle) sebetulnya adalah nama-nama yang berkaitan dengan program-program selama pandemi," jelas Dedi.
Baca juga: Arti Mimpi Tentang Laba-laba, Bisa Jadi Pertanda Baik Maupun Buruk, Ini Tafsiran Lengkapnya
Baca juga: UPDATE, Daftar Harga Ponsel Oppo Terbaru Bulan April 2021, Oppo A15s hingga Oppo Reno5
Daftar menteri yang dianggap layak reshuffle:
1. Yasonna Laoly 54,0 persen
2. Ida Fauziah 46,0 persen
3. Zainuddin Amali 41,2 persen
4. Tjahjo Kumolo 34,0 persen
5. Johnny Plate 29,0 persen
6. Teten Masduki 28,5 persen
7. Syahrul Yasin Limpo 27,0 persen
8. Siti Nurbaya 23,8 persen
9. Airlangga Hartanto 19,3 persen
10. Arifin Tasrif 19,0 persen
Baca juga: Sosok Amelia Natadipura, Kakak Nikita Mirzani Anggun dan Berhijab, Berbeda 180 Derajat Dengan Nyai
Baca juga: TAK Banyak yang Tahu, ini Keutamaan yang Akan Didapat Jika Kita Memberi Makan Orang Berpuasa
11. Bintang Darmawati 15,0 persen
12. Sofyan Djalil 12,1 persen
13. Luhut Panjaitan 9,8 persen
14. Nadiem Makarim 9,7 persen
15. Muhadjir Effendy 9,1 persen

Menteri paling populer:
1. Prabowo Subianto 56 persen
2. Tito Karnavian 43 persen
3. Sandiaga Uno 39 persen
4. Mahfud MD 30 persen
5. Sri Mulyani 29 persen
Baca juga: Masih Ingat Naysilla Mirdad, Artis Cantik Anak Jamal Mirdad? Diduga Sudah Mualaf, Kini Ngaku Puasa
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 06.22 WIB, Seorang Pejalan Kaki Tewas Seketika usai Ditabrak Motor yang Ngebut
Menteri berkinerja paling memuaskan:
1. Sri Mulyani 54,7 persen
2. Retno LP Marsudi 50 persen
3. Tri Rismaharini 42 persen
4. Tito Karnavian 38 persen
5. Mahfud MD 34 persen

Reshuffle akan Dilakukan Secara Cepat
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Pemerintahan Joko Widodo dipastikan akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini.
Bahkan, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memastikan reshuffle kabinet dilakukan pekan ini.
"Dan tinggal kita tunggu waktunya dalam pekan ini," ungkap Ngabalin, dalam tayangan Kompas TV, Selasa (13/4/2021).
Isu reshuffle mencuat setelah DPR menyetujui dibentuknya penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek, dan pembentukan Kementerian Investasi.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dikabarkan sudah berdiskusi mengenai isu reshuffle kabinet Indonesia Maju.
Ngabalin meyakini reshuffle kabinet kali ini akan dilakukan secara cepat.
"Dari biasanya, saya tahu dan beberapa kali saya ikuti Bapak Presiden tidak akan lambat mengambil keputusan.
"Dan beliau tidak memiliki ketergantungan dengan siapapun untuk mengambil satu keputusan yang tepat," kata Ngabalin.
Baca juga: DPRD Minta Disparbud Buat Lagu Daerah Tentang Semua Etnis di Kabupaten Bolsel
Baca juga: Gagal di MotoGP Qatar 2021 dan Doha, Valentino Rossi Yakin Bisa Bangkit di Portugal 2021
Tiga Faktor Penyebab Reshuffle
Menurut Ali Mochtar Ngabalin, ada tiga faktor yang menyebabkan presiden akan melakukan reshuffle Kabiner Indonesia Maju Jilid kedua ini.
Faktor pertama yakni adanya rencana penyatuan Kemenristek dan Kemendikbud.
Usulan penyatuan dua kementerian itu pun telah disetujui oleh DPR.
"Surpres yang dikirim ke DPR 30 maret itu, itu kan sudah diterima DPR, disidang DPR dan telah diambil keputusan, terkait pengabungan Kemenristek ke Kemendikbud, '' ujar Ngabalin.

"Kenapa begitu, banyak kerjadaan di Kemeristek yang seharusnya menjadi bidang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)" katanya.
Faktor kedua adalah pamitnya Bambang Brodjonegoro dari Kementerian.
Sehingga menyebabkan kekosongan, sementara Kemenristek belum resmi bergabung dengan Kemendikbud.
Lalu faktor ketiga adalah adanya rencana untuk membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Investasi.
Adanya kementerian baru, maka akan dibarengi juga dengan adanya Menteri Baru. (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Inza Maliana/Reza Dani/Taufik Ismail)(KompasTV/Ahmad Zuhad)