Gejolak di PKB
MLB PKB Tanda Loyalis Gus Dur Sudah Bangun dari Tidur Panjang, Tergantung Arah Sesepuh PKB
Dorongan Muktamar Luar Biasa (MLB) diyakini merupakan tanda kebangkitan para loyalis Gus Dur dari ''tidur panjang'' para sesepuh .
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Dorongan Muktamar Luar Biasa (MLB) diyakini merupakan tanda kebangkitan para loyalis Gus Dur dari ''tidur panjang'' para sesepuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Memang hitung-hitungannya yang di dalam struktur baik di pusat maupun daerah saat ini didominasi para loyalis Muhaimin Iskandar. Namun, kabarnya banyak kader PKB yang pernah mati-matian membela Cak Imin, saat ini telah membelot.
Baca juga: Jokowi Pimpin Rapat Bersama Kepala Daerah, Wagub Steven Kandouw: Dapat Pencerahan dan Arahan
Baca juga: Pengamat Nilai Dukungan Partai & Kinerja Jadi Pertimbangan Olly Dondokambey Masuk Kabinet Jokowi
Ini terjadi, karena banyak tidak puas dengan mekanisme di PKB saat ini, yang benar-benar tak ada lagi demokrasi.
Dinamika internal melalui isu Munas Luar Biasa (MLB) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari sejumlah kader di daerah terus menguat. DPP PKB pun jadi sorotan menyikapi hal ini.

Saat Tribunnews berada di lokasi di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, tampak mobil dari kakak Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Abdul Halim Iskandar, terparkir di lokasi.
Mobil tersebut mobil dinas, yakni mobil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT).
Baca juga: Dinamika Internal PKB Terus Menguat, Kakak Cak Imin Enggan Komentar soal Isu MLB
Halim keluar dari kantor DPP PKB menuju mobil. Saat ditanya soal isu MLB PKB, Halim enggan menjawab.
"Jangan tanya soal PKB," kata Halim kepada Tribunnews, Rabu (14/4/2021).
Kemudian, Tribunnews mencoba bertanya soal isu jual beli jabatan di Kemendes PDTT. Halim kemudian masuk ke mobilnya.
"Nanti lihat saja. Sudah enggak ada itu," tambahnya.
Diketahui, Sebelumnya, Ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ingin terselenggaranya Muktamar Luar Biasa. Ditengarai banyak pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART).
Eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.
"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4).
Menurut Andi, Cak Imin seakan ketakukan akan dilengserkan dari kursi ketua umum. Sehingga AD/ART partai diubah. Satu di antaranya DPP sembarangan menunjuk pengurus DPC. Padahal, seharusnya penjaringan nama DPW harus melalui DPC.