Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Kebangkitan Bangsa

PKB Sulut Solid, Gretty Tielman Mengaku Loyalis Cak Imin

Gerakan mengkudeta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mulai mengemuka

Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Ryo Noor
Gretty Tielman 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Gerakan mengkudeta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mulai mengemuka.

Klaim sebanyak 113 DPC PKB siap menghelat Muktamar Luar Biasa melengserkan Cak Imin dari posisi Ketum PKB.

DPW PKB Sulut tak terpengaruh dengan isu tersebut

"Sulut tidak ada gejolak, kita nggakk nanggepin atau pun terganggu, saya belum melihat ini sebuah masalah," kata Gretty Tielman, Ketua DPW PKB Sulut ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Kotamobagu Jadi Daerah Dengan Pelayanan Publik Terbaik, Wali Kota Tatong Bara Ucap Syukur

Baca juga: Awal Ramadan, Angka Penumpang di Bandara Sam Ratulangi Manado Melonjak 230 Persen

Baca juga: Wina, Pedagang Makanan di Boulevard 2 Manado Dapat Rp 15 Juta dari Program Berhadiah Le Minerale

Gretty mengatakan, Sulut aman-aman saja, karena DPW PKB solid mendukung Ketua Umum Muhaimin Iskandar.

"Saya termasuk loyalis Cak Imin. Saya mendukung beliau sejak Muktamar Ancol," ungkap dia.

Biasanya jika ada masalah, DPP PKB akan memanggil DPW. Tapi sampai sekarang belum ada panggilan dari DPP

Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Kebangkitan Bangsa (Istimewa)

Soal gerakan untuk melakukan Muktamar harusnya sulit dilakukan, andai sesuai klaim ada 100 lebih DPC yang mendukung Muktamar, jumlah itu jauh dari cukup

"Sesuai aturan kan mesti 2/3, ini pun kalau betul ada 100 DPC masih jauh, kan PKB itu solid," ungkap dia.

Soal isu Muktamar luar biasa itu, Gretty menganggapnya sebagai dinamika parpol. Harus diakui tidak semua yang senang terhadap seorang pimpinan.

Baca juga: Kisah Penjual Air Kelapa, Jual 400 Buah Kelapa di Masa Ramadan, Bagi Rezeki dengan Tukang Sampah

Baca juga: Potret Pendeta Sekaligus Kepsek Diduga Cabuli 7 Siswi, Bujuk Dengan Ayat Kitab Suci

Baca juga: 6 Resep Es Kocok dengan Bahan Utama Pepaya, Cocok untuk Minuman Berbuka Puasa Nanti

Tapi kalau ingin memecah belah PKB harusnya, oknum-oknum ini belajar ke pengalaman ketika ingin melengserkan Ketua Umum Demokrat. Akhirnya pun tak berhasil

"Nggak belajar dari kasus Partai Demokrat," katanya.

Adapun, Ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) mewacanakan terselenggaranya Muktamar Luar Biasa.

Ditengarai banyak pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART).

Baca juga: Kubu Rizieq Shihab Bahas Ganti Rugi Kerusakan Bandara, Sudah Ajukan Penawaran Ganti Rugi

Baca juga: Ternyata Ini Tanda Pasangan Tak Lagi Menghargai Anda Sama Sekali, Sering Cari Alasan dan Diabaikan

Baca juga: Potret Pendeta Sekaligus Kepsek Diduga Cabuli 7 Siswi, Bujuk Dengan Ayat Kitab Suci

Eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.

"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4/2021).

Menurut Andi, Cak Imin seakan ketakukan akan dilengserkan dari kursi ketua umum. Sehingga AD/ART partai diubah.

Satu di antaranya DPP sembarangan menunjuk pengurus DPC. Padahal, seharusnya penjaringan nama DPW harus melalui DPC.

Baca juga: Innovative Government Award Kotamobagu 2021 Resmi Ditutup 

Baca juga: Bacaan Bilal Saat Salat Tarawih 20 Rakaat Disertai Tulisan Latin, Artinya Lengkap Doa Kamilin

Baca juga: Karyawan PT Agung Tewas Dianiaya Selama 4 Jam saat Tagih Utang di PT Evercom, 5 Pelaku Ditangkap

"Berdasarkan AD/ART lama Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC. Ketua DPC dipilih oleh Ketua PAC. Tetapi di dalam perzaliman Muhaimin, mengobrak-abrik AD/ART. Pemilihan Ketua wilayah harus diusulkan oleh masing-masing Ketua DPC, lalu dikirim ke DPP, DPP yang menentukan ini ketua," ujar Andi.

Pada realitasnya, ucap Andi, tidak sesuai AD/ART. Ketua DPW tidak pernah diusulkan oleh DPC, justru langsung ditetapkan oleh DPP.

Karenanya, lanjut dia, demokrasi di PKB sesuai keinginan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mulai luntur.

"Sangat kelihatan keinginan PKB saat didirikan oleh Gus Dur sudah hilang. Tidak ada lagi pengkaderan. Tidak ada lagi pemilihan ketua berdasarkan aspirasi dari bawah tapi semua ditentukan DPP," terangnya.

Baca juga: Cek Fakta, Para Anggota FPI Ancam Bunuh Diri Massal Jika Rizieq Shihab Tak Bebas

Baca juga: Sektor Perikanan di Talaud Terus Digenjot, Teguh Samudro: Ini Adalah Langkah Tepat

Hal ini, menurut Andi, yang membuat sekira seratusan DPC ingin diselenggarakannya MLB.

Di Sulawesi Selatan, lanjut dia, sudah mencapai 12 DPC yang berkeinginan MLB. Total saat ini, di seluruh Indonesia, terdapat 113 DPC dan 10 DPW.

"Kita ingin menyelamatkan PKB. Cak Imin ibarat tuhan yang menentukan semua, tidak mendengarkan aspirasi dari arus bawah," ucap Andi.

Andi menyebut sudah ada komunikasi dengan petinggi PKB di tingkat pusat untuk MLB tersebut.

"Sudah berjalan dengan orang DPP. DPP menyarankan kalau menurut saudara tidak sesuai kebatinan pendiri PKB silakan. Mereka memberikan jalan. Tergantung bagaimana PAC, DPC," sambungnya. (ryo)

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Tonsea Lama Digegerkan Dengan Penemuan Mayat di DAS Tondano

Baca juga: UPDATE, Harga Emas Antam 13 April 2021 Kembali Turun, Simak Ini Rinciannya

Baca juga: Cak Imin Mau Dikudeta, PKB Minut Serukan Muhaimin Iskandar Capres 2024

YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved