Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pandemi Covid 19

Pandemi Covid Belum Berakhir, Kasus Kematian di Dunia Meningkat, Di Brazil Hampir 3.500 per Hari

WHO memperingatkan bahwa kasus dan kematian akibat Covid-19 sedang meningkat di seluruh dunia.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Vaksinator bersiap menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga di Kampung Tangguh Jaya (KTJ) Cideng, Jakarta, Sabtu (10/4/2021). 

Kematian rata-rata dalam seminggu telah bertambah menjadi 2.820 kematian, atau sekitar seperempat dari kematian rata-rata di seluruh dunia untuk periode yang sama, menurut Johns Hopkins.

Brazil mencatat lebih dari 353 ribu total kematian, kedua terbanyak setelah AS, yang memiliki lebih dari 562 ribu kematian.

Kurang dari tiga persen dari populasi negara di Amerika Selatan itu yang telah divaksin.

Lebih dari 20 persen populasi AS telah menerima vaksinasi lengkap, menurut Johns Hopkins.

Ruang-ruang unit gawat darudat atau ICU di wilayah metropolitan Rio de Janeiro dilaporkan hampir penuh.

Banyak pasien berbagi ruang dan tabung oksigen.

“Apakah kami memiliki obat, oksigen, dan kondisi untuk merawat pasien dengan baik? Hari ini iya,” kata Direktur Rumah Sakit Altair Soares Neto kepada Associated Press.

“Tapi, apabila kasus-kasus terus bertambah, suatu hari nanti kami akan menghadapi kekacauan," lanjut dia.

Semakin Meningkat di India

Sementara itu India, Senin (12/4/2021), mengambil alih posisi Brazil sebagai negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak kedua, sewaktu melaporkan rekor harian baru lebih dari 168 ribu kasus.

Negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu telah melaporkan peningkatan kasus baru yang pesat dalam beberapa pekan ini, dengan lonjakan yang menyebabkan total kasus mencapai 13,5 juta, melebihi Brazil yang mencatat 13,48 juta.

Para pakar memperingatkan bahwa kerumunan orang dalam jumlah besar, yang kebanyakan tidak mengenakan masker dan berdesak-desakan pada berbagai rapat umum politik di negara bagian-negara bagian yang menyelenggarakan pemilu, festival keagamaan besar-besaran dan di berbagai tempat umum lainnya telah memicu gelombang baru infeksi.

“Negara seluruhnya telah berpuas diri – kita membiarkan pertemuan sosial, keagamaan dan politik,” kata Rajib Dasgupta, profesor kesehatan di Jawaharlal Nehru University kepada AFP.

“Tak seorang pun yang antre untuk menjaga jarak sosial lagi.”

India telah mencatat lebih dari 873 ribu kasus dalam tujuh hari terakhir suatu peningkatan 70 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya, berdasarkan data yang dikumpulkan AFP.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved