Berita Sulut
Pdt Hein Arina: Pertanian Tetap Leading Sektor Sulut, Dorong Semangat Calvinisme Genjot SDM
Pariwisata tengah jadi idola dalam pembangunan Sulut. Tapi jangan melupakan pertanian.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pariwisata tengah jadi idola dalam pembangunan Sulut.
Tapi jangan melupakan pertanian.
Hal itu dikatakan Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina kepada Tribun Manado Jumat (9/4/2021).
"Jangan kita lupakan pertanian," katanya.
Menurut dia, pertanian tetaplah leading sektor di Sulut. Alam di Sulut sangat mendukung untuk pertanian.
Baca juga: Satu Gol Wartawan Cahaya Siang Paulus Marinu, Dipersembahkan untuk Almarhum Agus Bungkaes
Baca juga: Masih Ingat Miliarder Tuban? Dulu Dapat Rp 17 Miliar, Kini Tersisa Rp 50 Juta, Kades Ungkap Fakta
Baca juga: Update Kasus Covid-19 di Minahasa Tenggara, 659 Sembuh
Kultur di Sulut juga adalah pertanian.
"Pertanian selama ini telah menghidupi kita," katanya.
Sebut dia, harga komediti andalan pertanian sulut yakni Kopra dan Cengkih juga lagi naik.
Baca juga: Info Gelombang Tinggi Terkini, Siklon Tropis Odette Bertumbuh, BMKG: Kami Baru Dapat Informasi
Baca juga: Ariel NOAH Terpesona Hingga Senyum-Senyum Gara-gara Amanda Manopo, Jempol Diangkat
Baca juga: Tim Modena Manado Kunjungi Tribun Manado, Silaturahmi dan Menjalin Kerja Sama
Ia mengajak warga GMIM untuk bertani.
"Manfaatkan pekarangan. Pakai waktu luang di akhir pekan untuk menanam," ujar dua.
Dalam Paskah Sinode Pemuda GMIM di Kaima Minut beberapa waktu lalu, ia juga menyerukan hal yang sama.
Dia mengajak pemuda untuk bertani.
Baca juga: Masih Ingat Miliarder Tuban? Dulu Dapat Rp 17 Miliar, Kini Tersisa Rp 50 Juta, Kades Ungkap Fakta
Baca juga: Kisah Anak Pemulung, Dari Buruh Sampah Kembali ke Sekolah, Marvelino Ingin Jadi Tentara
Baca juga: Yuyun Sukawati Dituding Cari Sensasi: Mungkin Dia yang Seneng Diberitain
"Kaum muda GMIM jangan malu untuk bertani," kata dia.
Lebih lanjut ia meminta agar semangat Calvinisme dihidupkan.
Menurut dia, kemajuan di eropa dan amerika bersumber dari budaya Calvinisme.
"Iman orang Kristen ditunjukkan dalam hasil karya yang bermutu dan berkualitas baik," kata dia.
Baca juga: Jasmono Bakar Mantan Istri hingga Tewas, Diduga Kesepian Berusaha Bunuh Diri
Baca juga: Rico Dibunuh Calon Ayah Mertua Gara-gara Isi Perut Tiara, Sopian Naik Pitam
Baca juga: Keinginan Atta Kepada Aurel Dibantah Krisdayanti, Kasihan Nasibnya Pinggul Bisa Patah
Dikatakannya, orang Kristen di GMIM harus bekerja keras dan rajin sebagai wujud dari iman kepada Yesus Kristus.
Dari situlah muncul berbagai kreasi dan inovasi.
Umat GMIM juga diminta untuk rajin menabung.
"Jangan kita hambur hamburkan uang, tapi marilah kita bekerja keras dan rajin menabung," kata dia.
Baca juga: Pemberian THR bagi ASN, Masih Menunggu Juknis dari Kementrian Keuangan
Baca juga: Tak Terawat, Haji Herson Mayulu Soroti Pelabuhan Torosik Bolsel
Diketahui, Max Weber, sosiolog dan ekonom ternama Jerman, dalam bukunya yang termashur, The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1974),
menyimpulkan agama merupakan faktor penyebab kemunculan kapitalisme di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Weber mengungkapkan kemajuan ekonomi beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat di bawah kapitalisme disebabkan terutama oleh Etika Protestan yang dikembangkan Calvin.
Dalam Calvinisme, kerja dinilai sebagai bentuk ibadah pada Tuhan. Seseorang yang bekerja, bukan hanya bekerja pada manusia tapi kepada Tuhan. (art)
Baca juga: Jadi Tipe A, Lanudsri Manado Jadi Pangkalan Induk, Punya Satuan Tempur Udara Sendiri
Baca juga: Pengacara Sebut Hotma Sitompul dan Desiree Bisa Rujuk: Asal Jangan Pakai Pengacara Hotman Paris
Baca juga: Kisah Anak Pemulung, Dari Buruh Sampah Kembali ke Sekolah, Marvelino Ingin Jadi Tentara
YOUTUBE TRIBUN MANADO: