Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perubahan Iklim, Spesies Ikan di Laut Dekat Khatulistiwa Bermigrasi, Sesuatu yang Mengkhawatirkan

Pemanasan laut mendorong beberapa spesies untuk bermigrasi ke perairan yang lebih dingin.

ist
Ilustrasi terumbu karang buatan di Pulau Sepatu di Minsel. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Selama beberapa musim panas, saat suhu air di Karibia naik, koloni karang berwarna emas, hijau, dan biru yang mengelilingi negara kepulauan Kuba berubah menjadi seputih tengkorak.

Garis-garis warna ikan tropis yang melesat semakin jarang berkedip. Suara serak lobster menjadi hening.

Meskipun kehidupan laut Kuba telah terdampak polusi dan penangkapan ikan yang berlebihan, tapi terdapat banyak bukti bahwa pemanasan perairan akibat perubahan iklim mungkin menimbulkan banyak korban juga, baik di lepas pantai maupun secara global.

Warta VOA Indonesia menyebutkan, penelitian yang dipublikasikan Senin (5/4/2021) menemukan bahwa jumlah total spesies perairan terbuka di zona laut tropis di seluruh dunia menurun sekitar setengahnya dalam 40 tahun hingga 2010.

Dalam kurun waktu tersebut, suhu permukaan laut di daerah tropis naik hampir 0,2 derajat Celcius.

Salah satu penulis studi, Chhaya Chaudhary, pakar biogeografi di Universitas Goethe, mengatakan, “Perubahan iklim telah memengaruhi distribusi keanekaragaman spesies laut,” dengan perubahan yang lebih dramatis terjadi di belahan bumi utara di mana perairan menghangat lebih cepat.

Sementara banyak faktor, seperti penangkapan ikan berlebihan telah memengaruhi spesies tropis, studi yang diterbitkan "Proceedings of the National Academy of Sciences" menemukan korelasi kuat antara penurunan spesies dan kenaikan suhu.

Para peneliti menemukan keanekaragaman spesies ikan cenderung menurun, baik di dataran tinggi ataupun di daerah yang bersuhu di atas 20 derajat Celcius.

Sekejap Mata

Sementara studi sebelumnya menunjukkan bahwa pemanasan laut mendorong beberapa spesies untuk bermigrasi ke perairan yang lebih dingin.

Studi baru mencoba mengukur dampak yang lebih luas, menganalisis data pada 48.661 spesies laut, termasuk ikan, moluska, burung, dan karang sejak 1955.

Data tersebut merupakan sampel representatif dari 20 persen dari semua spesies laut yang hidup di perairan terbuka dan di dasar laut, seperti karang dan spons, kata para peneliti.

Penelitian melihat jumlah spesies yang menempel di dasar laut tetap stabil di daerah tropis antara tahun 1970-an dan 2010.

Beberapa juga ditemukan di luar daerah tropis, menunjukkan bahwa mereka telah memperluas wilayah jelajahnya.

Dengan kata lain, kata para ilmuwan, spesies yang bisa bergerak sedang berpindah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved