Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Paskah di Sulut

Jumat Agung, Umat Santo Ignatius Manado Berdoa dan Devosi Jalan Salib  Hayati Sengsara Yesus

Seperti tahun lalu, perayaan Jumat Agung pun digelar terbatas. Mengacu protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa
Jalan Salib Paroki Santo Ignatius Manado berlangsung dalam protokol Covid-19. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Perayaan Jumat Agung tahun ini masih berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Umat Nasrani merayakan Jumat Agung, dalam suasana kesederhanaan dan keterbatasan, Jumat (02/04/2021)

Seperti tahun lalu, perayaan Jumat Agung pun digelar terbatas. Mengacu protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.

Seperti di Paroki Santo Ignatius Manado misalnya. Jalan Salib digelar dalam gedung gereja.

Tidak ada arak-arakan umat di jalan raya. Tidak ada iring-iringan perlahan umat yang berdoa dan berdevosi.

Umat yang hadir di gereja dibatasi. Jumlahnya tak sampai ratusan. Sedangkan umat lainnya mengikuti Jalan Salib itu dari kediaman masing-masing dipandu siaran langsung via media sosial paroki.

Jalan Salib Paroki Santo Ignatius Manado berlangsung dalam protokol Covid-19.
Jalan Salib Paroki Santo Ignatius Manado berlangsung dalam protokol Covid-19. (tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa)

Meski berubah, berbeda dari tradisi gereja yang sudah berlangsung ribuan tahun, tidak mengurangi khidmat kekhusyukan umat berdoa.

Mereka berdevosi, setia memanjatkan doa di setiap perhentian Yesus. Umat setia melantunkan pujian dan permohonan seiring 14 perhentian Yesus.

Umat larut dalam devosi, menghayati sengsara Yesus dalam jalan sengsara-Nya, Via Dolorosa.

Jalan Salib Paroki Santo Ignatius Manado berlangsung dalam protokol Covid-19.
Jalan Salib Paroki Santo Ignatius Manado berlangsung dalam protokol Covid-19. (tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa)

Pastor Pendamping Paroki Santo Ignatius Manado, Pst Terry Ponomban Pr mengungkapkan, prosesi Jumat Agung  menjadi momen umat menghayati perjalanan sengsara Yesus.

"Sekaligus umat berefleksi atas kehidupan ini. Apalagi kita masih berada di tengah pandemi Covid-19," umat Pastor Terry.

Katanya, Jalan Salib di tengah pandemi Covid-19 membawa makna tersendiri bagi gereja.

"Kita makin sadar bahwa Yesus pemilik kehidupan. Di saat ini, umat menghayati jalan sengsara dan kematian Yesus," jelasnya

Pantauan Tribun Manado, umat yang hadir duduk berjarak. Sebelum masuk ke gereja, mereka wajib mencuci tangan dan diukur suhu tubuhnya.

Nama, alamat dan asal wilayah rohani mereka dicatat petugas yang berjaga di koridor depan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved