ZA Sudah Persiapkan Diri Sebelum Tewas di Mabes Polri, Ridwan Peringatkan Target Teroris Selanjutnya
Menurut Ridwan, pelaku penyerangan sadar akan risiko yang ia hadapi dengan menyerang kantor pusat kepolisian itu
Setelah aksi menggunakan senjata api, terdengar suara baku tembak hingga tujuh kali dan mengenai anggota teroris tersebut hingga tewas di tempat.
Adapun lokasi anggota teroris tersebut melancarkan aksi menggunakan senjata api tak jauh dari ruang Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Terbaru, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan kronologi penyerangan Mabes Polri di Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Dalam konferensi pers, Kapolri juga mengungkapkan identitas terduga teroris yang menyerang Mabes Polri sore tadi.
Menurut Listyo Sigit, terduga teroris yang terkonfirmasi seorang perempuan masuk ke Mabes Polri melalui pintu belakang.
Terduga teroris yang diketahui berinisial ZA ini langsung mengarah ke salah satu pos di Mabes Polri.
Di sana, ia sempat bertanya di mana lokasi kantor pos.
"Kemudian diberi pelayanan oleh petugas dan diarahkan untuk menuju kantor pos," kata Kapolri.
Perempuan itu pun pergi, tapi tak lama kemudian ia kembali dan melakukan penyerangan di Mabes Polri.
Ia melakukan penembakan sebanyak enam kali.
"Dua kali tembakan petugas di pos, dua kali di luar, dan menembak lagi anggota yang ada di belakang," lanjut Listyo Sigit.
Setelah menyerang Mabes Polri, petugas pun melumpuhkan terduga teroris itu.
Dari hasil olah TKP, kata Listyo Sigit, diketahui terduga teroris adalah seorang perempuan berinisial ZA.
Saat ini, ZA masih berusia 25 tahun dan tinggal di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
Listyo Sigit juga menyatakan, setelah dilakukan pengecekan berdasarkan sidik jari dan face recognation, identitasnya pun sesuai.
Berdasarkan profiling yang dilakukan, lanjut Listyo Sigit, ZA adalah pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS.
Hal ini dibuktikan dengan sejumlah postingan ZA di media sosial.
"Tersangka juga memunyai Instagram yang baru dibuat 21 jam yang lalu di mana di dalamnya ada bendera ISIS," kata Kapolri.
Identitas lain yang diungkap Listyo Sigit adalah ZA berstatus sebagai mantan mahasiswa di salah satu kampus.
Ternyata, ia drop out dari kampusnya pada semester lima.
Dari hasil pendalaman, kata Listyo Sigit, ZA membawa sebuah map kuning saat menyerang Mabes Polri.
"Di dalamnya terdapat amplop yang bertuliskan kata-kata tertentu," kata dia.
Sebelumnya, pasutri bomber Lukman (26) dan Dewi melakukan serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021.
Namun sekuriti gereja Kosmas berhasil menahan motor yang ditumpangi kedua pelaku hingga bom yang mereka bawa meledak dan menewaskan pasutri ini.
Bahkan jasad pasutri ini tidak utuh, kepala pelaku ditemukan di atap bangunan di samping gereja.
Kosmas terluka dan kini kondisinya membaik.
Pascabomgereja Makassar, Densus 88 meringkus sejumlah teroris di pelbagai daerah di Indonesia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Begini Suasana Terkini di Kediaman Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri Sore Tadi,