Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rine Araro Meninggal

SOSOK Rine Araro Dimata Sahabat, Rekan Kerja dan Jurnalis, Nando Menangis Cerita Kisah Hidup Rine

"Andaikan ada kata yang bisa mewakili apa yang Rine berikan pa kita (ke saya), mungkin itu yang patut disematkan," kata Nando.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Kolase Foto AJI Manado/Facebook Rine F Araro
Potret Rine Araro semasa hidup 

Kata Fernando Lumowa, Rine Lebih dari Sekedar Sahabat

Rine dalam hal pekerjaan, dia pekerja keras, loyal dan totalitas. Entah, mungkin karena pekerja keras dia lupa dirinya punya keterbatasan.

Begitu kata wartawan senior Tribun Manado, Fernando Lumowa.

Kata Nando, sebagai sahabat, kata-kata tak cukup menggambarkan bagaimana diri Rine.

"Andaikan ada kata yang bisa mewakili apa yang Rine berikan pa kita (ke saya), mungkin itu yang patut disematkan," kata Nando.

Lanjut Nando, Rinelebih dari sekadar sahabat.

Senasib sepenanggungan. (Mungkin menurut Nando karena satu letting dan banyak jalan hidup yang hampir mirip).

"Sama-sama so yatim piatu torang (kami berdua sama-sama sudah yatim piatu). Dia kita so anggap seperti saudara kandung," kata Nando dengan mata berkaca-kaca.

Jurnalis Manado Berduka

Kabar duka ini tak hanya dirasakan keluarga besar Tribun Manado.

Kepergian Rine meninggalkan duka di relung hati para sahabat.

Terlebih sesama jurnalis di Manado.

Kepergian Rine menggoreskan duka.

Jurnalis Antara Sulut, Joice H. Bukarakombang menilai sosok Rine sebagai wartawan yang idealis, smart dan bertanggungjawab atas tugasnya.

"Kami pernah satu pos liputan Pemkot Manado dan hukrim. Dia orangnya pekerja keras. Serius saat bekerja tapi supel. Senang bicara banyak hal dengan Inez," kata Joice.

Sementara, jurnalis senior Agust Hari mengenang sosok Rine yang memiliki karakter berintegritas.

"Rine orang baik," ujar Agus.

Katanya, karakter sebagai jurnalis berintegritas sudah terlihat sejak masih reporter di Harian Media Sulut.

"Kebetulan kami sama-sama angkatan pertama, dia reporter, kami mentor selama pelatihan," kata Pemred Barta1.com ini.

Jurnalis Harian Metro, Yoseph Ikanubun punya kesan mendalam terkait pribadi almarhumah.

"Kenal dekat dengan Rine, saat dia bergabung menjadi anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado," ujar Yoseph, mantan Ketua AJI Manado 2012-2018.

Osep, sapaan Ikanubun, bilang, sebenarnya yang membuat ia dekat dengan Rine karena sama-sama alumni Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Manado (Unima).

Selain itu sama-sama sebagai alumni di Mahasiswa Pencinta Alam (MPA) Linnaeus FMIPA Unima.

"Kak mo pigi? Sabtu ini ada kegiatan Linnaeus di kampus, baku bawa kwa torang," ujar Osep mengulang perbincangan enam tahun silam.

Ajakan Rine disambutnya.

Potret Rine Araro semasa hidup
Potret Rine Araro semasa hidup (Kolase Foto AJI Manado/Facebook Rine F Araro)

Keduanya beberapa kali menghadiri kegiatan MPA Linnaeus, sekaligus reuni dengan teman-teman kampus.

Osep bilang, meski beda angkatan kuliah, Rine orang yang suka bergaul, dia orang baik.

"Tak heran jika dia memiliki banyak teman, baik di kalangan senior maupun yunior bahkan para dosen," jelas kontributor Liputan6.com ini.

Belasungkawa dan rasa kehilangan juga diungkapkan sesama anak AJI Manado.

Wartawan Harian Media Sulut ini bilang, keduanya kenal pertama kali sewaktu sama-sama di Media Sulut pada awal berdiri, medio 2008 sillam.

Rine di mata Devy, sangat bersahabat ke siapa saja. Pertemanan mereka bertmbah akrab sebagai sesama jurnalis yang gabung di organisasi AJI Manado.

"Yakin sekali Rine mo pulih, biar cuma kasiang ja Lia info di grup AJI Manado. Mar, Tuhan punya rencana indah ini dengan memanggilnya kepangkuan-Nya yang suci kudus. Turut berduka cita yang mendalam buat keluarga yg ditinggalkan," kata Devy.

Selamat jalan Rine, kami akan selalu merindukanmu sahabat. (tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro/Nan)

Berita tentang Rine Araro

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved