Masih Ingat Haryanto? Bos Perusahaan Bus Dermawan, Berangkatkan Sopir Rajin Salat ke Tanah Suci
Tak hanya memberikan hadiah, Haryanto juga memberikan sanksi untuk sopirnya yang tak mau mendengarkan ajakannya menunaikan ibadah salat
"Saya hitung kira-kira 75 persen pengusaha bus ini terkena dampak pandemi. Kalau sampai tidak bisa mudik, bagaimana nanti," ujar dia saat ditemui di kantornya, Selasa (30/3/2021).
Pasalnya, selama pandemi ini kondisi pengusaha bus memprihatinkan hingga menjual asetnya agar tetap hidup.
Haryanto pun menolong para pengusaha itu dengan membeli puluhan bus tersebut.
"Yang sudah saya beli 15 unit, ini rencana mau beli lagi 25 unit. Saya beli untuk menolong mereka," ucapnya.
Permintaan angkutan bus sudah mengalami penurunan sejak pandemi.
Bila ada larangan mudik, akan menambah kondisi semakin buruk.
Dia menduga, jika dilarang sekalipun akan tetap banyak warga yang nekat pulang ke kampung halamannya.
"Kalau diarang pun tetap pulang naik kontainer, dan itu justru sangat membahayakan," kata pria yang memulai dari usaha angkot sejak 1984 itu.
Menurutnya, pemerintah akan mempertimbangkan banyak hal terkait mudik Ramadan tersebut.
Haryanto kasihan jika tidak bertemu lama dengan keluarganya yang berada di kampung halaman.
"Saya pribadi ikut aturan pemerintah saja, tapi mohon dipertimbangkan kembali."
"Ibaratnya pengusaha bus ini sudah menangis sampai air matanya habis," ucap Haryanto.
Kendati demikian, selama pandemi Haryanto tak pernah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawainya.
Dia menceritakan, ada sedikitnya 2.000 karyawan yang saat ini menggantungkan hidup kepadanya.
"Kalau sampai kena PHK bagaimana nanti keluarganya, kasihan sekali."