Nisfu Syaban
BAGAIMANA Hukum Menggabungkan Puasa Nisfu Syaban dan Puasa Senin Kamis, Sahkah?
Bagaimana hukumnya melaksanakan Puasa Nisfu Syaban dengan Puasa Senin Kami bersamaan? Bolehkan menggabungkan Puasa Nisfu Syaban dan Puasa Senin Kamis?
Menurut Syekh Yasin al-Fadani, kedua ibadah fardhu tetap sah berdasarkan kaul yang paling sahih.
Keempat, menggabungkan niat ibadah sunnah dengan ibadah sunnah yang lain. Syekh Yasin mencontohkan menggabungkan mandi shalat Idul Fitri dengan mandi shalat Jumat. Keduanya sama-sama sah.
Lalu, manakah di antara empat kategori yang diberikan Syekh Yasin di atas yang sesuai dengan penggabungan puasa Senin Kamis dengan puasa Nisfu Sya’ban? Tentu jawabannya adalah kategori keempat.
Puasa Senin Kamis termasuk ibadah sunnah, begitu juga dengan puasa Nisfu Sya’ban. Oleh karena itu, jika ingin melaksanakan dua puasa sunnah ini bersamaan maka cukup niatkan dua puasa tersebut bersamaan dalam hati, misalnya, “Saya niat puasa hari Senin (kamis) dan puasa Sya’ban sunnah karena Allah Ta’la.“

Atau bisa dengan lafaz berbahasa Arab berikut:
Adapun niat puasa Nisfu Sya’ban yang digabung dengan puasa hari Kamis adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ(يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ) وَنِصْفِ شَعبَان سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal khamis (yaumil isnain) wa Nisfi Sya’bana Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa
Saya niat puasa pada hari Kamis (hari Senin: jika kebetulan hari Senin) dan puasa Nisfu Sya’ban, sunah karena Allah Ta’aala.
Walaupun lafaz berbahasa Arab tersebut diucapkan melalui lisan, jangan lupa untuk melafalkannya dalam hati, karena hakekat niat itu berada dalam hati.

Niat Puasa Syaban
Bagi anda yang ingin melaksanakan puasa sunah niat Nisfu Sya ban nanti, berikut niat puasa sunnah di bulan Sya'ban:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘ala
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”
Niat Puasa Senin Kamis