Korupsi Bansos
Ketua PDIP Terima Uang Operasional Dolar Singapura, Juliari Batubara Sering Sewa Pesawat saat Kunker
Sering sewa pesawat hingga beri uang dolar Singapura ke Ketua PDIP. Apa saja yang diungkap Juliari dalam persidangan tersebut?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta-fakta dalam sidang kasus perkara dugaan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek, yang dilaksanakan pada Senin (22/3/2021).
Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mengungkapkan sejumlah keterangan penting saat menjadi saksi dalam sidang tersebut.
Pengakuan tentang pimpinan PDIP terima uang 50 ribu Dolar Singapura hingga penyewaan pesawat saat kunjungan kerja Juliari Batubara ketika masih menjabat Menteri Sosial.
Baca juga: Menguak Dalang di Balik Aliran Dana Bansos Covid kepada Cita Citata, Juliari Batubara Jawab Jaksa
Baca juga: Juliari Batubara Bilang Uang 50 Ribu Dolar Singapura ke Ketua DPC PDIP Kendal dari Kantong Pribadi
Baca juga: Juliari Batubara Beri Pengakuan Mengejutkan, Nama Orang Penting di PDIP Disebut
Sidang yang digelar Pengadilan Tipikor Jakarta tersebut, Juliri Batubara menjadi saksi untuk terdakwa konsultan hukum Harry Sidabuke dan Direktur PT Tigapilar Agro Utama Ardian Iskandar Maddanatja.

(Foto: Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara sidang kasus korupsi bansos./Kompas TV)
Apa saja yang diungkap Juliari dalam persidangan tersebut?
Sering sewa pesawat
Juliari Batubara mengakui dirinya ketika masih menjabat Menteri Sosial sering menyewa pesawat untuk melakukan kunjungan kerja (kunker).
"Pernah beberapa kali (sewa pesawat). Mungkin sekitar tiga empat kali. Yang saya ingat pernah ke Luwu Utara lihat banjir kalau nggak salah.
Ke Natuna, kemudian ke Bali pernah sekali, ke Semarang pernah, ke Tanah Bumbu dan Malang," ucap Juliari dalam sidang
Juliari mengklaim tidak mengetahui anggaran yang dipergunakan untuk menyewa pesawat tersebut.
Juliari mengklaim persoalan anggaran diurus oleh Biro Umum Kemensos.
"Kalau pesawat sewa charter pak. Ya kalau anggaran mengurus keperluan itu kan di Biro Umum keperluan menteri karena kan Biro Umum membawahi tata usaha menteri, protokol," kata dia.
Saat disinggung mengenai anggaran khusus menyewa pesawat di Biro Umum, Juliari mengklaim tak mengetahuinya.
Juliari yang juga tersangka penerima suap bansos mengaku hanya memerintahkan sekretaris pribadinya