Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran

Tadi Dini Hari Sabtu 20 Maret 2021 Terjadi Kebakaran, Rumah Adat Terbakar, Lokasi di Kabupaten Bone

Kebakaran terjadi tadi dini hari Sabtu 20 Maret 2021. Yang terbakar adalah sebuah rumah adat. Rumah adat Bone Bola Soba di Watampone.

FACEBOOK.COM/JAGO MERAH
Kejadian Kebakaran rumah adat Bone atau Saoraja atau Bola Soba di Jalan Latenritatta, Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ( Sulsel ), pada Sabtu (20/3/2021) subuh. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kejadian kebakaran terjadi tadi dini hari Sabtu 20 Maret 2021

Yang terbakar adalah sebuah rumah adat

Lokasi kejadian kebakaran yakni di Bone Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Baca juga: SIMAK, Ini Bahaya Jika Terus Menerus Menggunakan Obat Tetes Mata, Bisa Alami Gangguan

Baca juga: Pernyataan Terbaru Polisi Terkait Dugaan Kekerasan Kepada Habib Rizieq Shihab

Baca juga: TERBARU Dari BMKG, Gempa Bumi Terkini Hari Ini Sabtu 20 Maret 2021, Ini Lokasi & Kekuatannya

Kondisi terkini rumah adat Bola Soba Kabupaten Bone yang terbakar, Sabtu (2032021)

Info terbaru, kini rumah adat tersebut tinggal puing. 

Rumah adat Bone Bola Soba di Watampone terbakar, Saoraja kini tinggal puing.

Kebakaran tepatnya terjadi di Jalan Latenritatta, Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ( Sulsel ).

Bangunan cagar budaya rumah adat Bone atau Saoraja atau Bola Soba di dikabarkan terbakar pada tadi dini hari.

Api melahap satu bangunan Bola Soba.

Belum diketahui penyebab kebakaran di rumah panggung berukuran besar itu.

Sejumlah mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone dikerahkan untuk menjinakkan api, namun api tak bisa dikuasai.

Ilustrasi kebakaran

Bola Soba, bangunan yang berusia ratusan tahun itu kini tinggal puing.

Sejarah Bola Soba

Disalin dari laman Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone atau Disbud Bone, disbud.bone.go.id, Bola Soba merupakan salah satu peninggalan sejarah kerajaan Bone masa lalu.

Bola Soba kerap menjadi tempat pelatihan sanggar-sanggar seni yang ada di kota Bumi Arung Palakka.

Selain itu, di bagian lain ruangan terdapat Langkana atau singgasana raja, bangkai meriam tua, gambar La Tenritatta Arung Palakka Raja Bone ke-15, silsilah dan susunan raja-raja Bone, serta beberapa benda-benda tertentu seperti guci dan dupa yang sengaja disimpan pengunjung sebagai bentuk melepas nazar atau dalam bahasa Bugis mappaleppe’ tinja’.

Saoraja dibangun pada masa pemerintahan Raja Bone ke-31, La Pawawoi Karaeng Sigeri MatinroE ri Bandung (1895-1905) .

Awalnya, diperuntukkan sebagai kediaman raja pada waktu itu sehingga disebut Saoraja.

Kejadian Kebakaran rumah adat Bone atau Saoraja atau Bola Soba di Jalan Latenritatta, Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ( Sulsel ), pada Sabtu (20/3/2021) subuh.

Selanjutnya, ditempati oleh putra La Pawawoi Karaeng Sigeri yang bernama Baso Pagilingi Abdul Hamid yang kemudian diangkat menjadi Petta Ponggawae (Panglima Perang) Kerajaan Bone oleh raja dengan persetujuan Ade’ Pitue.

Saat ditempati oleh Petta Ponggawae, maka bubungan rumah atau timpa’ laja diubah menjadi empat singkap atau susun setelah sebelumnya lima singkap.

Sebab, dalam tata kehidupan masyarakat Bugis, lima singkap timpa’ laja dalam bangunan rumah diperuntukkan bagi Rumah Raja dan timpa’ laja dengan empat singkap untuk putra raja.

Seiring dengan ekspansi Belanda yang bermaksud menguasai Nusantara, termasuk Kerajaan Bone pada masa itu,

maka Saoraja Petta Ponggawae ini pun jatuh ke tangan Belanda dan dijadikan sebagai markas tentara.

Tahun 1912, difungsikan sebagai penginapan dan untuk menjamu tamu Belanda.

Dari sinilah awal penamaan Bola Soba yang berarti rumah persahabatan atau dalam bahasa Bugis Sao Madduppa to Pole.

Selanjutnya, Bola Soba juga pernah difungsikan sebagai istana sementara Raja Bone pada masa pemerintahan Raja Bone ke-32 La Mappanyukki Sultan Ibrahim MatinroE ri Gowa, 1931-1946 menjadi markas Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS),

menjadi asrama TNI pada tahun 1957 hingga kemudian dijadikan sebagai bangunan peninggalan purbakala sampai saat ini.

Saoraja telah mengalami tiga kali pemindahan lokasi.

Lokasi aslinya, terletak di Jalan Petta Ponggawae, Watampone yang saat ini menjadi lokasi rumah jabatan bupati Bone di Jalan Petta Ponggawae.

Selanjutnya, dipindahkan ke Jalan Veteran Watampone dan terakhir di Jalan Latenritatta Watampone sejak tahun 1978,

yang peresmiannya dilakukan pada 14 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (1978-1983) saat itu, Daoed Joesoef.

Sebagai bangunan peninggalan sejarah, Saoraja didesain untuk mendekati bangunan aslinya.

Namun demikian, beberapa bagian juga mengalami perubahan, baik perbedaan bahan maupun ukurannya.

Secara umum, Saoraja yang memiliki panjang 39,45 meter ini terdiri dari empat bagian utama,

yakni lego-lego (teras) sepanjang 5,60 meter, rumah induk (21 meter), lari-larian/selasar penghubung rumah induk dengan bagian belakang (8,55 meter) serta bagian belakang yang diperuntukkan sebagai ruang dapur (4,30 meter).

Selanjutnya, pada bagian dinding dan tamping, dilengkapi dengan ukiran pola daun dan kembang sebagai ciri khas kesenian Islam dengan perpaduan model swastika yaitu sebuah simbol religius yang memiliki latar belakang sejarah dan budaya yang kompleks.(*)

Berita Terkait Kebakaran

Artikel ini telah tayang di:

Tribun-timur.com

https://makassar.tribunnews.com/2021/03/20/rumah-adat-bone-bola-soba-di-watampone-terbakar-saoraja-kini-tinggal-puing?page=all

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved