Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Setahun Beroperasi, PT Sasa Inti Minsel Jadi Penggerak Ekonomi Melalui UMKM Pengolahan Kelapa

Perusahaan yang berbasis di Desa Radey, Minsel itu memproduksi santan dalam kemasan bernama Sasa Santan

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
Istimewa
PT Sasa Inti Minsel yang telah setahun beroperasi turut menjadi penggerak roda ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM berbasis kelapa.  

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  PT Sasa Inti Plant Minahasa Selatan (Sasa Inti Minsel) genap berusia setahun beroperasi.

Perusahaan yang berbasis di Desa Radey, Minsel itu memproduksi santan dalam kemasan bernama Sasa Santan.

Produk yang dikenal karena keunggulannya mengandung Omega 3 dan dan fiber serta memiliki sertifikasi Halal dan izin BPOM

Baca juga: Dorong Elektronifikasi Transaksi, BI Sulut Kukuhkan TP2DD Bitung

Baca juga: James Arthur Kojongian Segera Lengser dari Posisi Wakil Ketua DPRD, Menanti Keputusan Mendagri

Baca juga: Berharap Sekprov Sulut dari BMR, Yasti Mokoagow: Semoga Pak Gubernur Masih Ingat Janji Itu

Plant Head Sasa Minsel, Ardhian Herdyanto didampingi Manager HRGA Linda Prang menjelaskan, berkat dukungan pemerintah setempat,  Sasa Minsel  menjadi salah satu roda penggerak perekonomian di Sulut.

Keberhasilan itu sejalan dengan visinya  menjadi perusahaan makanan terkemuka dari Indonesia.

Sedangkan misinya membawa kebahagiaan bagi dunia melalui makanan lezat yang mudah disajikan.

Baca juga: Masih Ingat Ilham Aidit, Anak Pentolan PKI DN Aidit? Mengaku Hidupnya Sulit Usai G30S

Baca juga: Stimulus DP 0 Persen dan PPn DTP Sektor Properti, REI Sulut Yakin Dorong Permintaan Rumah

Kata Ardhian, dalam menjalankan perusahaan, Sasa Inti Minsel mengusung nilai perusahaan yang diusung Sasa, yakni CARE (Courage, Action Oriented, Respectful dan Enthusiastic).

"Nilai ini yang menjiwai perilaku seluruh manajemen dan karyawan. Nilai CARE pun berusaha ditularkan  masyarakat di sekitar kantor maupun pabrik," jelasnya.

PT Sasa Inti Minsel
PT Sasa Inti Minsel (Istimewa)

Dikatakan, pabrik Sasa Minsel membutuhkan bahan baku kelapa dalam jumlah besar sehingga membantu mayoritas penduduk yang berprofesi sebagai petani kelapa di  Minsel dan sekitarnya.

Kehadiran Sasa Inti memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat di sekitar pabrik.

Baca juga: Di Bawah Kepemimpinan Caroll Senduk - Wenny Lumentut, Penyaluran Dana Duka Dipastikan Beres

Baca juga: Stimulus DP 0 Persen dan PPn DTP Sektor Properti, REI Sulut Yakin Dorong Permintaan Rumah

Baca juga: Haji Syamsul Tak Percaya Dapat Rp 21 Juta saat Belanja di Alfamidi

Selain membuka lapangan pekerjaan baru, kehadiran Sasa Inti Minsel juga memberikan peluang baru bagi para petani kebun kelapa

dan masyarakat sekitar dengan munculnya rumah makan di sekitar pabrik juga usaha kos-kosan bagi karyawan Sasa Minsel.

Selain itu,  Sasa Inti Minsel memberikan ilmu pengetahuan cara mengolah daging kelapa (white meat)  sesuai standar kepada UMKM.

Baca juga: Satpol PP Gelar Patroli, Sasar Siswa yang Nongkrong di Saat Jam Belajar

Baca juga: Marshela Fiolita Torar, Polwan Cantik Idola Pelajar hingga Sopir Truk

Baca juga: Masih Ingat Jenderal Idham Azis, Mantan Kapolri? Dikabarkan akan Ganti Moeldoko sebagai Kepala KSP

"Program tersebut disambut positif  masyarakat dan hingga saat ini telah melahirkan 9 UMKM yang berasal dari Minsel, Minut hingga Bolmong," jelasnya.

Terkait itu, Ardhian bilang, Sasa Inti Minsel mendapatkan apresiasi Bupati Minsel periode 2015-2020.

Dimana, Pemkab Minsel berharap adanya pabrik pengolahan mampu menyerap produksi kelapa dari masyarakat di Minsel.

Katanya, menjamurnya UMKM penyedia bahan baku kelapa dibarengi dengan standar kualitas yang diwajibkan.

Baca juga: Terbaru dari BMKG, Info Prakiraan Cuaca Selasa 16 Maret 2021,Cek Daftar Daerah Potensi Cuaca Ekstrem

Hal ini sejalan dengan rekomendasi Halal dari LP POM MUI yang sudah di terbitkan.

Bahan baku kelapa yang didapatkan dari vendor lokal Sasa Inti Minsel termasuk dalam Positive List Halal LP POM MUI dan direkomendasikan sebagai bahan yang berasal dari bahan nabati yang diproses secara fisik.

Proses dimaksud meliputi pengupasan cangkang/tempurung); pengupasan kulit ari dan pencucian kelapa daging sehingga di jamin kehalalannya.

"Pengurusan Izin Lingkungan juga menjadi standar wajib yang harus dilakukan oleh para pelaku UMKM yang bermitra dengan perusahaan," jelasnya.

Katanya, melalui perbaikan yang terus menerus, Sasa Inti terus berkomitmen untuk membawa dampak positif bukan hanya bagi masyarakat sekitar tapi juga ikut memberikan sumbangsih untuk kemajuan masyarakat.

Baca juga: Daftar Nama Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia Sulawesi Utara

Tentang PT Sasa Inti

PT Sasa Inti merupakan perusahaan FMCG makanan dan bumbu yang terpercaya di Indonesia yang didirikan oleh Rodamas pada tahun 1968.

PT Sasa Inti memimpin kategori dengan menciptakan berbagai inovasi produk yang tercermin dalam berbagai varian atau lini produk Sasa,

mulai dari Monosodium Glutamat (MSG), tepung bumbu, bumbu instan, kaldu penyedap, penyedap rasa, rangkaian saus, dan juga santan.

Baca juga: Hadiri Sidang Paripurna DPRD Bolmut, Bupati Depri Pontoh Sampaikan 33 Ranperda Pemkab Bolmut

Kegiatan operasional PT Sasa Inti yang berkantor pusat di Jakarta didukung oleh tiga pabrik yang terletak di Probolinggo, Cikarang dan Minsel (Sulut)

PT Sasa Inti didukung oleh lebih dari 120 tim Front Liner yang tersebar di seluruh nusantara agar dapat berada lebih dekat dengan pelanggan setianya

dan agar mudah mendapatkan informasi akurat mengenai apa yang memang dibutuhkan oleh konsumen.(ndo)

Baca juga: Satpol PP Gelar Patroli, Sasar Siswa yang Nongkrong di Saat Jam Belajar

Baca juga: Gubernur Olly Resmikan RS Covid 19, Renovasi Telan Rp 42 Miliar dan Alkes Puluhan Miliar

YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved