Gejolak di Partai Demokrat
Andi Mallarangeng Beberkan Analisisnya Terkait Tujuan Moeldoko Ingin Jadi Ketum Partai Demokrat
Seperti yang diketahui KLB hingga terpilihnya Moeldoko sebagai ketum terus menjadi sorotan publik.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait gejolak yang sedang terjadi di Partai Demokrat.
Seperti yang diketahui KLB hingga terpilihnya Moeldoko sebagai ketum terus menjadi sorotan publik.
Hingga dari Andi Mallarangeng beberkan tujuan Moeldoko ingin jadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Baca juga: Peringatan Dini Besok Selasa 16 Maret 2021, BMKG: Ini Wilayah Indonesia yang Potensi Cuaca Ekstrem
Baca juga: Gempa Bumi Hari Ini Berkekuatan 3,9 Guncang Wilayah Ini, Berikut Penjelasan BMKG dan Titik Lokasinya
Baca juga: 3 Zodiak Paling Beruntung Minggu Ini 15-21 Maret 2021, Aries Masuki Babak Menyenangkan Dalam Hidup

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menganalisis tujuan Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa yang diadakan di Deli Serdang, Sumatra Utara pada Jumat (5/3/2021).
Hal ini disampaikan Andi Mallarangeng kepada Budiman Tanuredjo mengenai talkshow Satu Meja The Forum “Demokrat Terbelah, Di Mana Istana?” di Kompas TV pada Kamis (11/3/2021).
Andi menjelaskan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko siap maju pada Pemilihan Presiden 2024 bersama dengan Partai Demokrat.
Pernyataan ini disampaikan oleh Andi atas informasi yang didapatnya dari kader-kader Partai Demoktrat yang sempat ditemui Moeldoko.
"Moeldoko sudah bilang pada kader-kader yang ditemuinya di kamar hotel."
"Dia sudah siap-siap menjadi Presiden di 2024," ujarnya.

Alasan Moeldoko Pilih Demokrat
Pengamat politik yang juga Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menjelaskan alasan Moeldoko memilih Partai Demokrat.
Dilansir oleh Kompas.com, Ray menilai ada tiga alasan yang membuat Moeldoko memilih Partai Demokrat, yaitu:
1. Partai Demokrat merupakan partai yang mudah dimasuki tokoh-tokoh dari luar partai
2. Partai Demokrat yang belum solid secara internal.
3. Demokrat memiliki potensi untuk memperoleh suara yang lebih besar dibanding Pemilu sebelumnya.