Bukit Bambean Desa Sia, 'Surga' Yang Tersembunyi di Kotamobagu
Terletak di bawah bukit dan kaki gunung, menjadi berkah tersendiri bagi Desa Sia’.
Penulis: Theza Gobel | Editor: Charles Komaling
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Desa Sia' memiliki alam yang masih asri, belum banyak tersentuh polusi udara. Desa dengan penduduk kurang lebih 340-an jiwa itu, kini tengah berbenah, menata semua potensi yang dimilikinya.
Terletak di bawah bukit dan kaki gunung, menjadi berkah tersendiri bagi Desa Sia’.
Keindahan alam bagi desa yang berada di wilayah perbatasan Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow ini, sangat layak dijadikan sebagai tempat wisata.
Pemandangan yang eksotis dan hamparan pepohonan dengan beragam jenis, juga menjadi nilai tersendiri. Bahkan, dipastikan mampu menyita perhatian serta decak kagum bagi para pengunjung.
Suguhan keindahan alam tersebut, tentunya telah membuat masyarakat, pemerintah desa maupun pemerintah daerah berkomitmen untuk mengelola sebagai destinasi wisata alam di Kotamobagu.
Lewat sentuhan Dana Desa tahun 2019 lalu sebagai sumber pembiayaan utama, penataan tempat yang diberi nama Wisata Alam Bukit Bambe’an itu mulai dikembangkan.
“Di tahun 2020 lalu sebenarnya telah dianggarkan, tapi karena pandemi Covid-19, program ini tidak berjalan. Sebagian anggaran masih digeser untuk penanganan Covid-19,” ungkap Kepala Desa (Sangadi) Sia’, Herto Balansa, ketika dihubungi media (14/03/2021).
Beberapa item pekerjaan yang sempat tertunda karena Covid-19, terang Herto di antaranya, pembangunan jalan wisata, pembuatan gazebo dan beberapa fasilitas pendukung lainnya.
“Untuk akses jalan masuk ke lokasi sudah dikerjakan terlebih dahulu, tinggal pembukaan jalan menuju puncak dan itu juga sudah kami alokasikan lewat APBDes perubahan tahun 2020 kemarin, anggarannya kurang lebih Rp200 juta rupiah,” ungkapnya.
Lanjutnya, di tahun 2021 ini memang Pemerintah Desa Sia’ menjadikan program pembangunan wisata alam ini sebagai prioritas.
Dimana hal tersebut juga sudah diputuskan berdasarkan musyawarah desa.
“Alokasi anggaran sebesar Rp 1 Miliar lebih bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa.
Ini sudah tertuang dalam RAPBDes Tahun 2021 sesuai kesepakatan melalui rapat musyawarah desa antara Pemerintah desa, BPD dan masyarakat,” kata Herto.
Pekerjaan yang akan dibiayai lewat dua sumber anggaran tersebut diantaranya, pembuatan lahan parkir, rumah panggung sebagai tempat pertemuan umum di lokasi puncak,
gazebo atau pondok, toilet umum, kolam permandian serta pembuatan berbagai wahana permainan lainnya yang bernuansa alam.