Partai Demokrat
Ridwan Kamil Gantikan AHY Jadi Ketum Partai Demokrat? Begini Kata Pengamat Jika Kang Emil Terlibat
Munculnya nama Ridwan Kamil ini membuat pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Muradi, memberikan tanggapannya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil disebut masuk bursa calon ketua umum Partai Demokrat.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini digadang-gadang menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan kader Partai Demokrat, Darmizal.
Baca juga: Benarkan SBY Kudeta Anas Urbaningrum dari Ketum Partai Demokrat, Sri Mulyono: Pinjam Tangan KPK
Baca juga: Balas Andi Mallarangeng, Max Sopacua Ungkit Hambalang: Anda Dipenjara Itulah yang Hancurkan Demokrat
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Darmizal membeberkan sejumlah nama yang rencananya akan menggantikan AHY.
Diantaranya adalah Ridwan Kamil, Moeldoko, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), hingga Isran Noor yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur.
"Beberapa nama muncul diwacanakan para kader pemilik suara, antara lain Edhie Baskoro Yudhoyono, Ridwal Kamil Gubernur Jabar, Pak Isran Noor, Gubernur Kaltim."
"Ada juga Hasnaeni yang sudah jadi Ketum Partai Emas," ujar Darmizal.
Munculnya nama Ridwan Kamil ini membuat pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Muradi, memberikan tanggapannya.
Muradi menilai pria yang akrab disapa Kang Emil ini akan rugi jika terlibat pusaran konflik internal Partai Demokrat.
Pasalnya, kata Muradi, Ridwan Kamil akan membuang waktunya jika terlibat, karena ia bukan kader lama.
"Kolam politiknya makin kecil dan dia (Ridwan Kamil) akan terjebak dalam konflik internal. Itu wasting time, karena dia bukan kader lama."
"Peluang untuk fighting tak terlalu kuat dibandingkan kader lama," ujar Muradi, Rabu (3/3/2021), dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, Muradi menganggap adalah hal wajar jika ada partai tertarik pada Ridwan Kamil.
Terlebih saat ini sejumlah partai mulai kehilangan figur untuk bertarung pada Pilpres 2024.
Muradi pun mengatakan bahwa dalam pemilu mendatang, partai butuh figur.