Penanganan Covid
Setahun Covid-19 Melanda, Nasib Rifai Sutono Keberangkatannya untuk Kuliah ke China Tertunda
Setahun sudah pandemi Covid-19 menyelimuti negara di seluruh dunia pun termasuk Indonesia.
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Setahun sudah pandemi Covid-19 menyelimuti negara di seluruh dunia pun termasuk Indonesia.
Covid-19 merupakan virus yang berasal dari Wuhan, China.
Semenjak adanya virus Covid-19 semua aktivitas terganggu, bahkan beberapa negara sempat melakukan lockdown ataupun membatasi orang masuk ke negaranya.
Tak hanya itu, hingga sekarang pun sekolah tatap muka pun belum dibuka.
Baca juga: Bertarung di Pilsang Torosik, Moh Bakri Mokoagow Canangkan Pembangunan Wisata Mangrove
Baca juga: Melemah, Rupiah Hari Ini Ditutup di Angka Rp 14.325 per Dolar AS, Ini Kurs Rupiah di 5 Bank Besar
Baca juga: Tiga Jasad Korban Sriwijaya Air Belum Teridentifikasi, Surat Kematian Dibuat, Ini Nama-nama Korban
Hal itu mengakibatkan, seorang mahasiswa asal Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pun tertunda keberangkatannya ke China untuk kuliah.
Rifai Sutono satu di antara mahasiswa yang hendak mengemban ilmu di negeri tirai bambu itu.
Ipay sapaan akrabnya mengaku, sudah mendaftar kuliah melalui beasiswa yang dibiayai oleh Pemkab Bolmong melalui PT Conch sejak pertengahan tahun 2019.

Namun dirinya yang merupakan kelompok S1 keberangkatan tersebut tertunda diakibatkan universitas yang dituju belum membuka perkuliahan.
Dan sementara iru pria kelahiran Inobonto Satu 12 Januari 2000 itu kelompoi D3 tengah menunggu informasi kapan akan berangkat ke China untuk mengeyam pendidikan di bangku kuliah.
"Jadi yang kelompok S1 sudah berangkat sejak 15 Desember 2020, dan saya dengan 10 teman lainnya yang D3 belum sempat berangkat,
di mana rencananya akan berangkat bersamaan namun rertunda hingga 12 Februari 2020 dan tertunda hingga saat ini," jelas pria asal sekolah MAN 1 Kotamobagu, Jurusan IPA, saat dikonfirmasi Tribunmanado.co.id, Selasa (2/3/2021).
Baca juga: Kisah Perjuangan Cinta Yakub dan Rahel, Sehingga Memiliki 12 Anak Yang Menjadi Suku Bangsa Israel
Baca juga: Felly Runtuwene Ajak Masyarakat Kota Tomohon Sukseskan Pendataan Keluarga 2021
Ia pun menjelaskan, Covid-19 membuat dirinya rugi setahun menunggu perkuliahan.
"Kalau tidak Covid-19 pasti sudah berangkat, kalau ditanya soal rugi pasti rugilah," ujar mahasiswa yang akan kukiah di Suzhou University, Jurusan Otomasi Listrik itu.
Lanjutnya, dirinya merupakan mahasiswa jalur beasiswa daerah kerjasama antara perusahaan PT Conch dengan Pemkab Bolmong.
Baca juga: Realme Narzo 30A Bakal Diluncurkan Besok, Miliki Baterai 6000 mAh, Ini Harga dan Spesifikasinya
Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19 Indonesia: Pengangguran Hampir 10 Juta Jiwa, Kemiskinan Meningkat, Berapa?
"Jadi terkait informasi kapan kami akan berangkat itu, kami berhubungan dengan Pemkab melalui penanggungjawab," jelas pemilik hobi traveling itu.