Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gejolak di Partai Demokrat

Jhoni Allen: Tahun 2004 Ani Yudhoyono Dimasukkan Waketum Demokrat, Cuma Bantu Rp 100 Juta

Merasa diperlakukan tak adil oleh klan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), politikus senior Jhoni Allen Marbun pun bicara lantang

Editor: Aswin_Lumintang
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Jhoni Allen Marbun. Jhoni Allen Marbun disebut terlibat dalam upaya makar atau pengambilalihan kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA -  Merasa diperlakukan tak adil oleh klan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), politikus senior Jhoni Allen Marbun pun bicara lantang terkait kudeta Partai Demokrat dibawa kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ikut menyeret namanya.

Herannya malah secara terang-terangan, Jhoni menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-lah yang melakukan kudeta di Partai Demokrat dengan merebut kepemimpinan Anas Urbaningrum. 

Jhoni buka suara melalui video berdurasi sembilan menit yang tersebar di media sosial. 

Video ini turut diunggah oleh akun Youtube Sidoel Jak.

SBY dan AHY Saat Kongres Partai Demokrat
SBY dan AHY Saat Kongres Partai Demokrat (Foto istimewa)

Dikutip Tribunnews.com pada Senin (11/3/2021), Jhoni mengatakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada 2021 akan membawa Partai Demokrat menjadi partai modern dan terbuka, bukan partai dinasti. 

Menurut Jhoni, Demokrat telah dianggap sebagai partai dinasti sejak 2013 saat SBY menjadi Ketua Umum dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menjadi Sekjen melalui KLB.

"Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia dimana pengurus partai politik, Partai Demokrat, bapaknya, SBY (menjadi) ketua umum dan anaknya (menjabat) Sekjen," kata Jhoni. 

Jhoni mengatakan, apa yang dilakukan SBY pada 2013 itu merupakan bentuk pengingkaran fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat. 

Anggota DPR Partai Demokrat ini mengatakan, SBY tidak mengeluarkan keringat dalam pendirian Partai Demokrat pada 2004. 

Partai Demokrat berhasil lolos menjadi peserta Pemilu 2004, kata Jhoni, merupakan hasil kerja keras pendiri dan pengurus di seluruh Indonesia. 

"Demi Tuhan. Saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali, apalagi berdarah darah sebagaimana pernyataanya di berbagai kesempatan," ujarnya. 

Mantan Timses Anas Urbaningrum ini menyatakan SBY bergabung ke Demokrat setelah Demokrat lolos sebagai peserta Pemilu 2004. 

Saat itu, istri SBY, Ani Yudhoyono dimasukkan menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokkrat dan hanya menyumbang uang Rp 100 juta.

Jhoni mengungkap, SBY baru muncul di acara Partai Demokrat setelah mundur dari Kabinet Presiden Megawati. 

"Ini menegaskan bahwa SBY bukan pendiri Partai Demokrat," tegas Jhoni.

Baca juga: Bolsel Kecipratan Dana Rp 16 Miliar dari Kementerian PUPR

Baca juga: Ingat Mantan Artis Cilik Leony? Mengaku Tak Ingin Menikah, Pilih Minta Maaf Duluan ke Ibunya

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved