Gejolak di Partai Demokrat
Jhoni Allen: Tahun 2004 Ani Yudhoyono Dimasukkan Waketum Demokrat, Cuma Bantu Rp 100 Juta
Merasa diperlakukan tak adil oleh klan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), politikus senior Jhoni Allen Marbun pun bicara lantang
"Oleh karena itu, AHY selaku ketua umum tidak tahu cara turun gunung sehingga bapaknya, SBY yang saya hormati turun gunung. Inilah yang disebut krisis kepemimpinan," bebernya.
SBY Turun Gunung
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akhirnya buka suara terkait upaya kudeta di tubuh Partai Demokrat.
Pidato SBY itu disampaikan saat memberikan pengarahan kepada pimpinan dan seluruh kader Partai Demokrat pada Senin, 22 Februari 2021.
Video arahan SBY itu diunggah pada Kamis (24/2/2021) oleh sejumlah kader Demokrat.
Di awal pidatonya, SBY menyampaikan terima kasih kepada kader Demokrat yang setiap bersama Demokrat baik dalam suka dan duka.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Partai Demokrat)
Kader yang setia itu, kata SBY, bukanlah kader yang mengganggu partai atau bahkan berkhianat.
"Kader yang tidak mengganggu, membuat masalah dan bahkan berkhianat. Bukan kader atau mantan kader yang ingin menjual partai kita demi imbalan uang dan kedudukan," ujar SBY.
Baca juga: SBY: Partai Demokrat Not For Sale !
SBY bahkan bersumpah, dirinya akan tetap menjadi kader Partai Demokrat dan siap menjadi benteng untuk menghadapi siapapun yang hendak mengganggu Partai Demokrat.
"Insya Allah sepanjang hayat dikandung badan, saya akan tetap menjadi kader Partai Demokrat dan akan menjadi benteng dan bhayangkara partai ini menghadapi siapapun yang mengganggu, merusak, merebut dan menghancurkan partai kita. Ini sumpah saya. Sumpah dan kesetiaan saya di hadapan Tuhan YME," tegasnya.
SBY kemudian menyinggung secara spesifik soal upaya kudeta terhadap kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Merespons updaya kudeta itu, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan Partai Demokrat tidak untuk dijual.
"Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli partai Demokrat saya katakan dengan tegas dan jelas Partai Demokrat nor for sale. Partai kami bukan untuk diperjualbelikan meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi, kami tidak tergiur dengan uang Anda berapapun besarnya," ujarnya.
SBY menyebut, gerakan kudeta oleh pejabat penting di Pemerintahan Jokowi itu bakal digunakan untuk pencalonan Pilpres 2024.