Kisah Musisi Manado di Tengah PPKM Skala Mikro
Gaji saya lebih besar dari istri, tapi kini sebaliknya, pendapatan saya nol
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Charles Komaling
MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak hanya pedagang, para pemusik cafe di kota Manado juga keberatan dengan PPKM skala mikro yang sementara diterapkan.
Kamis (25/2/2021) pagi, ratusan musisi ini mendatangi Pemko Manado untuk memprotes kebijakan tersebut. Pendemo beralasan PPKM membuat mereka kehilangan pekerjaan.
Rigel salah satu musisi yang dihubungi Tribun Manado via ponsel Kamis (25/2/2021) siang mengatakan, ia kehilangan pekerjaan semenjak PPKM diberlakukan.
"Kami tak bisa lagi nyanyi karena waktu buka cafe dibatasi pukul 8 malam," katanya.
Ia menyebut kebijakan itu tak adil. Dirinya menilai, lebih banyak kerumunan pada siang hari. Selama ini, sebutnya, mereka konsisten menerapkan protokol covid dan mensosialisasikan pada pengunjung.
Seorang musisi sebut saja Deril mengaku sudah berbulan bulan lamanya nganggur. Sempat ia jadi driver. "Tapi kemudian diberhentikan," katanya.
Kerjanya kini hanya antar jemput sang istri yang bekerja sebagai pegawai swasta. Dirinya membunuh waktu dengan main game.
"Saya juga masih sering berlatih agar tak kehilangan skill gitar," kata dia.
Sebelum pendemi, dia bercerita, pendapatannya cukup. Ia biasa main dari cafe ke cafe. "Gaji saya lebih besar dari istri, tapi kini sebaliknya, pendapatan saya nol," ungkap dia.
Dirinya berharap cafe dapat buka lagi agar dapurnya tetap ngepul. (*)