Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

ART Mengais Sampah

ART Mengais Sampah untuk Dimakan Laporkan Majikannya ke Polisi, U: Bukan Kemauannya

Majikan Pariyem berinisial U dan M bantah melakukan kekerasan kepadanya.

Editor: Isvara Savitri
Kompas.com/A. Faisol
Pariyem bersama putrinya yang berusia 12 tahun. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, PROBOLINGGO - Seorang asisten rumah tangga (ART) di Probolinggo, Jawa Timur bernama Pariyem (44) mengaku mendapatkan kekerasan dari majikannya.

Ia juga mengaku tidak diberi makan sampai kelaparan dan terpaksa mengais makanan di tong sampah.

Terkait hal tersebut Pariyem melaporkan majikannya ke polisi atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Namun majikannya yang berinisial U memberikan keterangan lain.

Bagaimana keterangan U?

Sebut bukan kemauan Pariyem tapi...

Ilustrasi polisi
Ilustrasi polisi (SHUTTERSTOCK)

U membantah jika ia dan istrinya melakukan kekerasan pada asisten rumah tangganya.

Menurutnya, laporan ke polisi itu bukan muncul dari kemauan Pariyem sendiri.

Pariyem, kata dia, melaporkan mereka atas desakan warga.

"Pihak warga menggebu-gebu membawa Pariyem ke kantor polisi (Mapolres), untuk melapor. Mau akhirnya dia diajak ke sana. Laporan ke polisi itu bukan kemauan Pariyem," kata U.

Ia mengaku, persoalan mereka dengan Pariyem sebenarnya telah selesai dalam mediasi.

TRAILER dan Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini: Al Terus Pertanyakan Status Reyna, Andin Temukan Anting

Baca juga: Lays dan Cheetos Akan Berhenti Produksi, Apakah Chitato dan Chiki Bernasib Sama?

Namun, warga dianggap mendesak Pariyem melapor ke polisi.

"Kemarin kami sudah clear dan menyelesaikan secara kekeluargaan," tutur dia.

Bantah lakukan kekerasan

Pariyem mengaku, dirinya kerap mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya.

Perlakuan itu antara lain kerap dipukul dengan sandal dan sepatu jika melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugas.

Ilustrasi kekerasan
Ilustrasi kekerasan ((Shutterstock))

Namun, U membantah telah menganiaya Pariyem.

"Kalau ditegur dan dimarahi, itu biasa. Baju disetrika sampai gosong, masak kita enggak marahi? Ngepel sampai basah dan sampai terpeleset, apa gak dimarahi? Apa dasarnya dia bilang begitu (melakukan kekerasan)? Karena sudah laporan, kami akan menjalani proses hukumnya,” kata U.

Gaji sengaja dititipkan

Menurut keterangan Pariyem, ia tak menerima gaji selama bekerja pada majikannya.

Tetapi pernyataan itu membuat U keheranan.

Baca juga: Komentar KPK, Parpol dan Mantan Pimpinan KPK Soal Wacana Hukuman Mati Edhy Prabowo dan Juliari

Baca juga: Ikatan Cinta Kamis 18 Februari 2021: Benarkah Reyna Anak dari Nino?

Sebab, menurutnya Pariyem sendiri yang meminta gajinya dititipkan kepada majikannya dan baru diminta ketika butuh uang.

Kesepakatan menitipkan gaji itu, kata dia, muncul sejak awal Pariyem bekerja.

U juga menyebut, Pariyem sendiri yang meminta gaji Rp 300 ribu per bulan dan disetujui olehnya.

"Dia sendiri yang meminta gaji Rp 300 ribu per bulan. Dia bilang terserah saya mau digaji berapa, yang penting anaknya bisa sekolah," jelas U.

“Kok bisa bilang gak digaji? Nanti setelah butuh, akan diminta. Bukan saya yang ngomong, tapi dia sendiri. Dosa saya kalau tidak memberinya gaji, kan kasihan,” kata dia.

Melompat dan mengais makanan di tong sampah

Ilustrasi tempat sampah.
Ilustrasi tempat sampah. (Freepik.com)

Pariyem tinggal di rumah majikannya di Kelurahan Tisnonegaran, Kanigaran, Probolinggo bersama anaknya yang berusia 12 tahun.

Majikannya ialah pasangan suami istri U dan M.

Pada Selasa (16/2/2021) dini hari, Pariyem nekat melompat dari lantai dua rumah majikannya.

Ia berjalan menuju sebuah tong sampah dekat rumah majikannya yang tak jauh dari Pizza Hut.

Di sana, Pariyem rupanya mengais sisa makanan untuk dimakan.

"Dia melompat karena mencari makanan dan kelaparan," kata Plh Kapolsek Mayangan AKP Suharsono.

Saat warga menggali informasi, Pariyem memberikan pernyataan yang mengejutkan.

Baca juga: 6 Selebriti Hasut Mogok Kerja, Junta Militer Myanmar Keluarkan Surat Perintah Penangkapan

Baca juga: Putri Penguasa Dubai Ceritakan Upaya Pelarian yang Gagal, Sempat Arungi Samudera Hindia

"Pariyem menceritakan, dia kelaparan saat bekerja di rumah majikannya sehingga kerap mencari sisa makanan di tong sampah," tutur dia.

Sempat dimediasi, kemudian Pariyem juga mengaku mendapatkan perlakuan kekerasan ketika bekerja.

Bersama warga sekitar, Pariyem melaporkan kejadian itu ke Polsek Mayangan.

“Ketua RT yang laporan itu. Pariyem mengaku takut karena didatangi warga, sehingga berangkat dan laporan ke Polres. Yang dilaporkan kasus KDRT. Biasanya keluarga yang laporan, tapi ini warga yang laporan bersama Pariyem,” ujar Suharsono.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Majikan ART yang Mengais Makanan di Tong Sampah: Laporan ke Polisi Bukan Kemauan Pariyem, tapi...".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved