Terkini Nasional
AHY Sentil Kudeta Kuno yang Dilakukan Para Pengkhianat: Jangan Nodai Partai yang Kita Cintai
Agus Harimurti Yudhoyono secara terang-terangan tak gentar karena kudeta menggunakan cara kuno.
Tetapi untuk gerakan kudeta ini AHY mengaku masih bisa tangani dan pasti memiliki solusi.
Ia juga menginstuksikan Pimpinan dan pengurus DPP, Ketua DPD, DPC, PAC, ranting, para pimpinan dan anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR, DPRD serta pimpinan dan pengurus Organisasi Sayap untuk mencegah serta menangkal gerakan kudeta kepemimpinan partai.
“Saya mengajak semua jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat. Dalam bentuk apapun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun. Sekali di cap pengkhianat, sulit untuk mengembalikan kepercayaan itu, seumur hidup kita,” ujar AHY.
Dijanjikan Rp 100 Juta
Partai Demokrat terus membahas masalah dugaan rencana kudeta yang dilakukan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Bahkan, Partai Demokrat menyebut saat pertemuan Moeldoko menjanjikan para kader uang senilai Rp100 juta.
Diduga, uang tersebut digunakan untuk memuluskan jalan Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra turut menanggapi isu kudeta yang menyeret nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Khususnya terkait pernyataan Moeldoko yang membawa nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invesitasi Luhut Pandjaitan dalam isu kudeta di Partai Demokrat.
"Sebaiknya Bapak KSP Moeldoko tidak membawa-bawa nama Bapak Menko Luhut BP dalam pertemuan Bapak KSP Moeldoko dengan kader-kader Partai Demokrat," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin (8/2/2021), dikutip dari Tribunnews.

Menurutnya, ada perbedaan besar antara ajakan Moeldoko dengan ajakan Luhut dalam pertemuan dengan para kader Demokrat.
Herzaky mengatakan, pertemuan kader Demokrat dan Luhut didasari atas keinginan sendiri dan kedua belah pihak memang sudah mengenal.
Sementara, kader-kader yang bertemu Moeldoko tidak mengenal Moeldoko sebelumnya.
Bahkan, Moeldoko sampai memfasilitasi ke Jakarta karena para kader dijanjikan akan mendapat bantuan pascabencana.
Herzaky juga menuturkan, dalam pertemuan itu, Moeldoko menjanjikan yang senilai Rp 100 juta rupiah.