Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ustaz Yahya Waloni Sengaja Tabrak Anjing, Guntur Romli: Contoh Manusia Terjun Bebas ke Peranjingan

Cuitan Guntur Romli disertai capture berita berjudul 'Sengaja Tabrak Anjing, Pendakwah Yahya Waloni: Kutabrak Sampai Kakinya Pincang'

Editor: Finneke Wolajan
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Guntur Romli (Instagram @gunromli) dan Yahya Waloni (Dok Tribun Timur). Yahya Waloni sengaja tabrak anjing hingga pincang, Guntur Romli: contoh manusia yang terjun bebas ke peranjingan 

Tujuh pemuda itu bernama Maxalmena, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus, dan Tamlikha.

Mereka melarikan diri dari seorang raja bernama Diqyanius, yang dikenal sangat zalim.

Qithmir disebutkan dalam ayat 22 Al Quran Surat Al Kahfi.

“Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya," sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya."

Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.” (QS. Al Kahfi: 22)

Berikut ringkasan kisah Ashabul Kahfi dan Qithmir yang dikutip dalam Kitab Qishashul Anbiya karya Ibnu Katsir:

Suatu ketika datang sejumlah pendeta Yahudi menemui Khalifah Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib.

Para pendeta itu meminta Umar dan Ali menjelaskan tentang sejumlah orang yang pada zaman dahulu sudah mati selama 309 tahun, kemudian dihidupkan kembali oleh Allah.

“Bagaimana hikayat tentang mereka itu?” ucap seorang pendeta.

Ali bin Abi Thalib pun mulai bercerita, Nabi Muhammad SAW mengisahkan kisah itu terjadi di negeri Romawi.

Di sebuah kota bernama Aphesus atau Tharsus.

Kota itu dulunya bernama Aphesus (Ephese).

Setelah Islam datang, kemudian berganti nama menjadi Tharsus.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved