Masih Ingat Balita Korban Penyiksaan Sang Ayah di NTT? Begini Kondisinya Sekarang
"Meski saya tidak dapat bantuan, tapi saya yakin Tuhan tidak tutup mata dengan kondisi kami. Pasti saja ada berkat untuk kami," kata Erni.
Erni mengaku, pernah mendapat bantuan beras, telur, minyak goreng dan susu dari Dinas Sosial Kabupaten Kupang, tetapi dari Desember 2020 lalu.

Sedangkan bantuan untuk warga yang terdampak corona, Erni dan anak-anaknya belum juga dapat.
Walau tak mendapatkan bantuan, Erni tetap yakin mereka bisa tetap menjalani hidup dengan baik.
"Meski saya tidak dapat bantuan, tapi saya yakin Tuhan tidak tutup mata dengan kondisi kami. Pasti saja ada berkat untuk kami," kata Erni.
Sebelumnya diberitakan, Abraham Sabneno alias Bram (45), pelaku penganiaya putrinya, DDS (2), yang menderita gizi buruk, ditangkap aparat Polres Kupang dan Polda NTT pada Kamis (18/7/2019) silam.
Kepada sejumlah wartawan di Mapolsek Kupang Barat, Jumat (19/7/2019), Bram mengaku ia mendengar kabar dari anaknya bahwa dirinya dicari polisi, sehingga selalu menghindar.
Baca juga: Israel Kembali Lakukan Serangan Udara ke Suriah, Rudal Ledakkan Pinggiran Damaskus
Baca juga: Berkekuatan Magnitudo 7,3, WNI Sebut Gempa di Fukushima adalah yang Terbesar dan Terlama
Bram pun kesal sehingga menuliskan kata-kata ancaman kepada polisi di sebuah papan dan ditempatkan di depan rumahnya.
Usai menulis ancaman itu, Bram kemudian melarikan diri ke rumah keluarganya.
Selain mengancam polisi, Bram mengaku menyulutkan api rokok ke mulut, wajah dan dahi anaknya.
Bram kesal karena anaknya kerap menangis dan rewel.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Balita Gizi Buruk Korban Penganiayaan Sadis oleh Ayah, Begini Kondisinya Sekarang".