Buronan Interpol
40 Polisi Indonesia Diperintahkan Kejar Buronan Interpol Rusia Andrew Ayer
Sosok rekan perempuan yang menemui Andrew Ayer, warga negara Rusia sebelum yang bersangkutan melarikan diri
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok rekan perempuan yang menemui Andrew Ayer, warga negara Rusia sebelum yang bersangkutan melarikan diri dan diduga turut membantu pelarian ternyata merupakan istrinya.
"Saat itu kita akan menyerahkan WN Rusia ini ke Rumah Detensi Imigrasi Denpasar. Pada waktu tersebut tentunya perlu proses administrasi pengambilan sidik jari dan foto. Yang bersangkutan dikunjungi oleh istrinya yaitu Ekaterina Trubkina meminta waktu untuk bertemu dan memberikan makanan," ujar Kakanim Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Parlindungan, Senin(15/2/2021).
Ekaterina meminta izin keluar sebentar untuk membeli makanan, dan saat itu petugas melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, namun dirinya bilang akan mengambil makanan yang dibawakan istrinya.
"Ketika menunggu istrinya membeli makanan tersebut dan petugas melakukan pemeriksaan dia berdiri terus melarikan diri keluar Kantor Imigrasi. Kami lakukan pengejaran terhadapnya karena orangnya tinggi besar, langkahnya lebih cepat kemudian petugas tidak menemukan yang bersangkutan," paparnya.
Terhadap petugas yang melakukan pemeriksaan terhadap Andrew Ayer itu sudah dilakukan pemeriksaan oleh internal dan tim dari Kanwil Kemenkumham Bali. Hasilnya belum menemukan dugaan kelalaian petugas itu.
Menurutnya mungkin saat itu, ada kesempatan bagi yang bersangkutan melarikan diri lalu dilakukannya keluar Kantor Imigrasi kami. Dan kemungkinan besar juga antara Andrew dan istrinya sudah merencanakannya.
"Mungkin mereka menyepakati pelarian tersebut, artinya mungkin mereka sudah merencanakan. Karena istrinya duluan keluar ruangan dengan dalih membeli makanan, kemudian WN Rusia ini menyampaikan istri saya sudah datang lalu berdiri tahu-tahu langsung kabur," ungkap Parlindungan.
Dikarenakan paspor yang bersangkutan sudah tidak berlaku atau masa berlakunya habis, dan dalam proses penerbitan paspor baru tetapi belum jelas kapan terbitnya.
Pihak Imigrasi Ngurah Rai memutuskan memindahkan Andrew ke Rumah Detensi Imigrasi Denpasar karena yang bersangkutan sudah sekira satu minggu sementara berada di ruang detensi Kanim Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai.
"Belum jelas waktu selesai proses paspornya dan terlalu lama. Sementara ruang detensi kami kecil kebetulan hari itu juga ada WN Inggris untuk proses deportasi. Akhirnya kami pindahkan yang bersangkutan ke Rumah Detensi Imigrasi Denpasar," ujar Parlindungan.
Diketahui saat kejadian Kamis(11/2), kantor Imigrasi Ngurah Rai sedang disibukkan dengan dua kasus deportasi.
Pertama, kasus Andrew dan kedua, kasus WN Inggris sehingga pengawalan petugas terbagi dua. Sementara pegawai kantor Imigrasi sedang melaksanakan work from home sebagian.
Andrew sebelumnya telah menjalani hukuman pidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Kerobokan.
Setelah masa hukuman pidana berakhir, yang bersangkutan diserahkan ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai pada 3 Februari 2021 untuk dikenai tindakan administrasi keimigrasian pendeportasian dan pengusulan cekal.
Sebanyak 40 personel Polri diturunkan untuk membantu mengejar warga negara asing (WNA) Rusia bernama Andrew Ayer alias Andrei Kovalenka.