Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sarundajang Meninggal

Sahabat dan Mentor Presiden Duterte Itu Telah Pergi, Ucapan Belasungkawa Warga Kawanua Mengalir

emilik nama lengkap Dr Drs Sinyo Hari Sarundajang merupakan birokrat politisi yang lahir dan besar dari tanah Minahasa, kemudian mengabdi

Editor: Aswin_Lumintang
HO / PRESIDENTIAL PHOTO DIVISION / AFP
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. 

Karena prestasinya tersebut, ia bahkan memiliki sekitar 51 penghargaan (Sumber Wikipedia), baik dari Kementerian hingga Presiden

SHS tak hanya dikenal sebagai tokoh berprestasi dan pintar namun juga tokoh yang menjunjung tinggi toleransi baik antar suku hingga agama

Kisah Sinyo Harry Sarundajang yang Dijuluki Panglima Laskar Jihad Maluku dan Malaikat Kecil
Kisah Sinyo Harry Sarundajang yang Dijuluki Panglima Laskar Jihad Maluku dan Malaikat Kecil (Tribun Manado/ Pemprov Sulut)

Sarundajang bahkan menerima penghargaan sebagai tokoh perdamaian Maluku dan Maluku Utara, karena berhasil menyelesaikan konflik disana

Karir birokrat yang matang dengan segudang prestasi dan pengalaman membuat SHS berkontribusi besar atas kemajuan Sulut selama  menjabat.

Bahkan tanpa perjuangan SHS Sulut, tak mungkin mendapat sorotan dunia dan melaksakan event akbar World Ocean Conference (WOC) pada tahun 2009.

Kini SHS telah berpulang dan sumbangsi pemikiran serta pembangunan yang dilakukan akan menjadi landasan para generasi muda untuk membawah Sulawesi Utara lebih baik lagi.

Baca juga: Jarang di Ekspose, Begini Rupa Anak Glenn Fredly, Sudah Bisa Berjalan Sendiri

Baca juga: SHS Berpulang, Sulut Berkabung, Bendera Merah Putih Setengah Tiang hingga 19 Februari 2021

Damaikan Konflik Maluku dan Maluku Utara

Dikutip dari lama fkub.org, Sinyo Harry Sarundajang (SHS) menceritakan pengalamannya dalam menyelesaikan kasus kerusuhan di Maluku Utara dan Maluku.

Kinerjanya di Maluku Utara dan Maluku bukan tanpa hambatan.

Kehadirannya justru diawali oleh tantangan yang bisa mangancam nyawanya.

Apalagi, Sarundajang adalah seorang Kristen yang harus berperan sebagai mediator di kelompok garis keras Kristen dan Muslim.

Saat itu SHS diperintah oleh Megawati Soekarnoputri yang pada saat itu menjabat sebagai wakil presiden, untuk menyelesaikan kasus di Maluku Utara dan Maluku.

Sinyo Harry Sarundajang punya karir yang mentereng.
Sinyo Harry Sarundajang punya karir yang mentereng. (Istimewa/Ryo Noor)

Daerah tersebut sudah empat setengah tahun konflik, sudah tujuh Panglima TNI dan empat Kapolda tapi belum bisa menyelesaikan kerusuhan di dua Maluku tersebut.

Akhirnya SHS berangkat ke daerah konflik tersebut dan bisa menyelesaikannya dalam waktu 11 bulan.

Menurut SHS konflik di Maluku Ambon lebih rumit, karena di Ambon selain ada konflik antar dua agama Islam dan Kristen, di Ambon juga ada RMS.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved