Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sarundajang Meninggal

Prof Lucky: Sarundajang Berkeinginan Dikuburkan di Bukit Emung Kawangkoan Samping Patung Yesus

Hingga saat ini pihak Keluarga Sarundajang-Laoh belum menginformasikan lokasi tempat dikebumikannya Dr Drs Sinyo Hari Sarundajang.

Editor: Aswin_Lumintang
istimewa
Prof Lucky Sondakh bersama Dr SH Sarundajang, Fabian Sarundajang bersama keluarga 

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hingga saat ini pihak Keluarga Sarundajang-Laoh belum menginformasikan lokasi tempat dikebumikannya Dr Drs Sinyo Hari Sarundajang.

Namun, menurut Prof Dr Lucky Sondakh, dirinya bersama SH Sarundajang dan putranya, Fabian Sarundajang pernah mengunjungi Bukit Emung, Kawangkoan, Kabupaten Minahasa. Di lokasi ini berdiri kokoh Patung Yesus Kristus dan siapa saja akan langsung melihat patung ini saat memasuki daerah Kawangkoan.

Prof Lucky Sondakh bersama Dr SH Sarundajang
Prof Lucky Sondakh bersama Dr SH Sarundajang (istimewa)

Prof Lucky mengaku, saat itu SHS sempat mengatakan kepadanya berkeinginan dirinya nanti dikuburkan di Bukit Emung dekat Patung Yesus, jika nantinya meninggal.

Sesuai data yang diperoleh Dr Drs Sinyo Hari Sarundajang saat ini masih menjabat Duta Besar dan Berkuasa Penuh (LBPP) Filipina merangkap Republik Palau dan Marshal Island.

SHS sapaan akrab birokrat politisi ini wafat dalam usia 76 tahun 25 hari.

Tepatnya meninggal Pukul 00,45 Wib di RS SHILOAM Semanggi & Jenazah akan di Disemayamkan di RS AD Gatot Subroto jkrt, sebelum di berangkatkan ke Manado dgn Pesawat Garuda pukul 10.00 wita tiba di manado krg lbh puku 14.30 wita

RUNDOWN TENTATIF ACARA PENJEMPUTAN DAN PEMAKAMAN Dubes RI Utk Pilipinan LBBP Republik Palau & Kep. Marshal Bpk DR SH SARUNDAJANG.

Senin, 15 Februari 2021
1. jam 11.00 Take of dr jakarta
2. jam 15.30 Tiba di Manado, lewat di Cargo Bandara dan disemayamkan sejenak di VIP Bandara Pemda, dijemput Asisten dan pejabat terkait secara terbatas.
3. jam 16.00 Menuju Rumah Winangun

Selasa, 16 Februari 2021
1. Ibadah Penghiburan Pemprov Secara Terbatas (Waktu menyesuaikan petunjuk pimpinan) atau menunggu kedatangan pak Gub di Sore hari

Rabu, 17 Februari 2021
1. jam 10.00 Ibadah Pemakaman Rumah Duka Winangun (sesuai konfirmasi dgn Eva S)
2. jam 11.15 Disemayamkan di Ktr Gub Sulut
3. jam 13.00 Disemayamkan di Ktr Walikota Bitung
4. jam 14.30 Disemayamkan di Ktr Bupati Minahasa
5. jam 15.30 Ibadah Penguburan di Kawangkoan

Baca juga: Ingat Armand Maulana, Vokalis Gigi? Heboh Dikabarkan Telah Meninggal, Didoakan Netizen, Ini Faktanya

Baca juga: Fabian Sarundajang Teteskan Air Mata Ingat Sang Ayah,  Saat Sakit Pun Ia terus Bekerja

Pasang Bendera Setenga Tiang

Demi menghormati jasa dan pengabdian almarhum Dr Drs Sinyo Hari Sarundajang, Pelaksana harian (Plh) Gubernur Sulut, Edwin Silangen mengirim surat edaran ke Bupati dan Wali Kota se-Sulawesi Utara untuk memang bendera merah putih setenga tiang.

Hal ini untuk menghormati jasa dan pengabdian SH Sarundajang terhadap daerah ini. Bahkan, merupakan putra Sulut yang berkarier hingga tingkat nasional.

SHS sapaan akrab birokrat politisi ini telah mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia selama 50 tahun. Tepatnya sejak Januari 1970 hingga Januari 2021, tanpa pernah kehilangan jabatan alias nonjob.

Di usia belia yakni 25 tahun, Sinyo sudah berstatus dosen di Fakultas Sosial Politik Universitas Sam Ratulangi Manado dengan mata kuliah Ilmu Politik. Kemudian tahun 1974, dosen di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Manado dengan mata kuliah Administrasi Negara.

SH Sarundajang dan Karangan bunga di rumah Duka
SH Sarundajang dan Karangan bunga di rumah Duka (Kolase/Tribun Manado/ Ronald Moha)

 
Karier birokrat Sinyo benar-benar dari usianya yang masih terbilang belia dengan disiplin ilmu yang kuat. Karena itu, dia merupakan yang terbaik sebagai PNS Pemprov kala itu. Tak heran tahun 1974, Gubernur saat itu Jenderal, sapaan akrab Hein Victor Worang, melirik pegawai muda ini untuk diberikan tanggungjawab besar sebagai Kepala Direktorat Keamanan dan Politik pada Direktorat Sospol Dati I Sulut.

HV Worang melihat potensi besar dalam diri Sinyo, karena itu pada 1975, Gubernur Worang mengirim Sinyo untuk mengikuti tugas belajar mendalami Administrasi Teritorial di Institute International Administration Publique Francaise, Prancis.

Saat menimba ilmu di Prancis, Sinyo menjadi lulusan terbaik dan mengalahkan para mahasiswa dari negara lain. Bahkan di Prancis, Sinyo menerima penghargaan Certificate Asseduite Cours de Perfectionmeet du Francais Universite de Nice.

Sekembali dari Perancis, tahun 1976, Sinyo menjadi konseptor Gubernur HV Worang. Sinyo yang selalu menyusun pidato Worang. Walau pun sering dimarahi Worang, tetapi Sinyo sangat disayangi oleh Gubernur Worang. Karena itu Sinyo juga banyak belajar dari sang Jenderal.

Worang kemudian memberikan kepercayaan yang lebih besar, menjadi Kepala Biro Pemerintahan Umum, Kantor Gubernur. Ia bertugas dari tahun 1977-1978. Sinyo mencatat sejarah menjadi pejabat eselon II di usia yang masih sangat muda 32 tahun.

Lebih hebat lagi, di usia yang masih 33 tahun (1978), Sinyo sudah mencapai karir birokrat tertinggi. Ia ditunjuk oleh Gubernur Worang menjadi Pj Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten atau Sekwilda Kabupaten Minahasa. Saat itu Minahasa belum dimekarkan, terbentang dari Likupang sampai Poigar. Tahun 1981, Kepala Biro Penyelenggaran Pemilu Provinsi Sulawesi Utara.

Tahun 1983, diangkat menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa. Sinyo menjadi Sekda hingga tahun 1986. Bahkan ayahnya saat itu harus memberi hormat ketika ketemu di saat dinas. Tetapi di rumah, Sinyo harus tunduk. Karena saat ayahnya menjadi Camat, Sinyo atasannya sebagai Sekwilda.

Kisah Sinyo Harry Sarundajang yang Dijuluki Panglima Laskar Jihad Maluku dan Malaikat Kecil (Tribun Manado/ Pemprov Sulut)
Sepanjang sejarah, belum pernah ada pejabat yang menjadi sekretaris daerah di usia yang masih 33 tahun. Ayah Sinyo bahkan yang saat itu menjabat camat, tidak percaya melihat anaknya dilantik oleh Gubernur Worang menjadi Sekwilda. Ayahnya bahkan tidak terima diperintah oleh anaknya.

Baca juga: Begini Jadwal Lengkap Penjemputan dan Pemakaman Almarhum Sinyo Harry Sarundajang

Baca juga: Ingat Armand Maulana, Vokalis Gigi? Heboh Dikabarkan Telah Meninggal, Didoakan Netizen, Ini Faktanya

‘’Anak spanggal sudah menjadi sekda,’’ kata ayah Sinyo kaget melihat anaknya dilantik. Dan memang, saat Sinyo menjadi Sekda, semua bawahannya lebih tua dari Sinyo.

Tetapi di dalam lubuk hati paling dalam, ayahnya sangat bangga. Apalagi ibunya, yang selalu membanggakan hasil jerih payahnya menyekolahkan Sinyo. Kisah anak Sekda dan ayah camat ini, belum pernah ada dalam sejarah.

Di usia 41 tahun, ia dipromosikan untuk mempersiapkan Bitung dari kecamatan menjadi Kota Administratif. Tahun 1986, Sinyo menjadi Wali Kota Kota Administratif Bitung, kemudian 1990 Pj Wali Kotamadya Bitung, dan 1991-2000 menjadi Wali Kota Bitung.
Bitung kemudian menjadi pilot projek nasional kota administratif pertama di Indonesia. Sinyo menjadi Wali Kota Bitung terlama (14 tahun) tiga periode dari 1986 sampai 2000. Di masa itu Ia mengikuti Sespanas (1986) dan Terpadnas (1988).

Sejak tahun 1987 aktif mengikuti kegiatan dari International Union of Local Authorities (IULA) seperti di Roma tahun 1987, Perth tahun 1989, Belgia tahun 1989, Washington DC tahun 1990, Toronto tahun 1993 dan Jakarta tahun 1995.

Setelah dia melepas dua periode sebagai Gubernur Sulut, tak berselang lama, tahun 2018 SHS diberi kepercayaan menjadi Duta Besar RI untuk Filipina hingga meninggal dunia, Sabtu (13/02/2021).

Vanda Posting Lewat FB

Kabar duka bagi masyarakat Sulawesi Utara (Sulut). Tokoh Sulut Sinyo Harry Sarundajang dikabarkan tutup usia.

Melalui akun Facebook, putri almarhum, Vanda Sarundajang menuliskan kabar duka ini, Sabtu (13/02/2021).

Kolase tangkapan layar postingan Vanda Sarundajang dan Sinyo Harry Sarundajang.
Kolase tangkapan layar postingan Vanda Sarundajang dan Sinyo Harry Sarundajang. (ISTIMEWA)

Berikut tulisannya :

Terpujilah Tuhan Yesus Sang Empunya hidup dan kehidupan!

Tuhan Yesus sangat baik!

Selamat Jalan Papa-ku sayang....

Tenanglah dalam pangkuan Bapa di Sorga...

Diketahui, sosok yang akrab disapa SHS ini terakhir menjabat sebagai

 Duta Besar Indonesia untuk Filipina.

Dikutip dari Wikipedia, Dr Drs Sinyo Harry Sarundajang lahir di Kawangkoan, Minahasa,

Sulut pada 16 Januari 1945.

Ia juga adalah Gubernur Sulawesi Utara ke-12 yang menjabat selama dua periode.

Pada pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Utara 2005-2010, ia berpasangan dengan

Freddy Harry Sualang.

Pada pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Utara 2010-2015, ia berpasangan

dengan Djouhari Kansil.

Sebelumnya ia juga merupakan Birokrat pada Departemen Dalam Negeri yang pernah

ditunjuk menjadi Penjabat Gubernur di dua provinsi yaitu Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Pada February 2018, ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Indonesia

untuk Filipina merangkap Kepulauan Marshall dan Palau.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Plh Gubernur Edwin Silangen Perintahkan Bupati Wali Kota Pasang Bendera Setenga Tiang, Hormati SHS, https://manado.tribunnews.com/2021/02/13/plh-gubernur-edwin-silangen-perintahkan-bupati-wali-kota-pasang-bendera-setenga-tiang-hormati-shs?page=all.

Editor: Aswin_Lumintang

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved