Sarundajang Meninggal
Kenang Mantan Gubernur SHS, Mantan Wagub Sulut Djouhari Kansil: Selamat Jalan Kakak
Mantan wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil merasakan duka yang mendalam atas wafatnya mantan koleganya Sinyo Harry Sarundajang (SHS)
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO,ID - Mantan wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil merasakan duka yang mendalam atas wafatnya mantan koleganya Sinyo Harry Sarundajang (SHS).
"Tuhan yang memberi Tuhan yang memanggil terpujilah nama Tuhan," kata dia lewat Facebook.
Kansil menganggap SHS sebagai sosok yang menginspirasinya.
Baginya SHS adalah kakak, orang tua dan sahabat. "Beliau putra terbaik bangsa," kata dia.
Baca juga: SHS Berpulang, Tatong Bara Ucapkan Terima Kasih untuk Semua Dedikasi
Baca juga: James Sumendap: SHS Punya Peran Besar Dalam Memajukan Sulawesi Utara
Baca juga: BREAKING NEWS: Kapolres Bitung yang Baru AKBP Indra Pramana Disambut Jajaran
Duet Sarundajang - Kansil memimpin Sulut pada periode 2010 - 2015.
Pada masa itu Sulut memasuki periode emas.
Sulut jadi perhatian dunia saat menggelar World Ocean Conference (WOC) serta Iven International Sail Bunaken.

Saking prestisiusnya, kapal induk Amerika Serikat yang paling mutahir parkir di perairan Manado.
Pesawat tempur F 18 Hornet yang terkenal itu wara wiri di atas angkasa Manado.
Sulut pun jadi objek wisata MICE. Dengan bekal 60 hotel yang dibangun. (art)
Fabian Sarundajang
Seperti diberitakan, Fabian Sarundajang, putra mendiang mantan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang tak kuasa menahan air mata
Saat itu ia membicarakan sosok ayahnya kepada Tribun Manado di rumah duka beralamat Kelurahan Winangun 2, Kecamatan Malalayang, Manado, Sabtu (13/2/2021) pagi.
Fabian terlihat menunduk, bahunya bergetar.
Baca juga: Militer Myanmar Tangkap 320 Aktivis Antikudeta, Seorang Dokter Jadi Target
Baca juga: Masih Ingat Adelia Wilhelmina, Istri Pasha Ungu? Sudah 10 Menikah, Mendadak Curhat Soal Kebahagiaan
Tampak ia berupaya keras menahan tangis.
Matanya berkaca-kaca. Jeda sedikit kemudian ia melanjutkan dengan kata kata yang bergetar.
"Ia penuh semangat mengabdi. Bahkan dalam keadaan sakit sekalipun tetap mengabdi," katanya.
Fabian menuturkan, sang ayah dalam pandangannya adalah sosok yang total dalam mengabdi.

Sejak ia kecil hingga dewasa kini, sang ayah selalu dilihatnya dalam front pengabdian.
"Dia suka memberi sumbangan pemikiran," kata dia.
Pesan terakhir SHS yang direkamnya adalah anak anaknya meneruskan legasinya yakni pengabdian tanpa henti.
"Legasinya akan kami teruskan," kata dia.
Fabian membeber, jadwal pemakaman SHS masih tentatif. "Bisa Kamis atau Jumat," katanya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Siang, Seorang Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Vixion, Pengendara Kurang Hati-hati
Baca juga: Masih Ingat Billy Davidson? Mantan Kekasih Audi Marissa, Hari Ini Resmi Menikah, Ini Foto-fotonya
Saat ini, kata dia, jenazah masih berada di Jakarta.
Amatan Tribun, Fabian terlihat sibuk mempersiapkan rumah duka.
Ia meninjau pembuatan tenda besar depan rumah.
Baca juga: Kiprah Sinyo Harry Sarundajang, Sempat Diusulkan Jadi Capres Hingga Ingin Jadikan Jokowi Cawapres
Dari situ ia menuju ke pagar.
Sebuah traktor tengah merobohkan dinding atas pagar tersebut.
Kemudian ia balik depan rumah dan menyambut para pelayat.
Di antaranya sejumlah pejabat Pemprov Sulut. (art)
Baca juga: Wangsit SH Sarundajang Ke Santy Gerald Luntungan Terwujud, Ini Ceritanya
Baca juga: Delapan Tahun Kawal SHS, Ini Kesaksian Decky Palinggi, Dia Anggap Saya Anak, Bukan Pembantu
YOUTUBE TRIBUN MANADO: