Krisis Myanmar
Demonstrasi di Myanmar Makin Memanas, Korban Mulai Berjatuhan
Aksi protes tersebut pun banyak mendapat dukungan dari masyarakat, dan berbagai kalangan di Myanmar.tiga dari empat orang yang terluka
TRIBUNMANADO.CO.ID,YANGON - Kondisi politik dan pemerintahan di Myanmar masih panas, konflik belum reda.
Gelombang protes terhadap kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi masih berjalan.
Bahkan gelombang protes sudah berubah menjadi bentrok.
Semakin banyak warga turun ke jalan melakukan protes.
Aksi protes tersebut pun banyak mendapat dukungan dari masyarakat, dan berbagai kalangan di Myanmar.
Bentrokan terjadi antara polisi dan demonstran di seluruh Myanmar. Selasa (9/2/2021).
• Masih Ingat Bobby Nasution?Menantu Presiden Jokowi, Kekayaanya Rp 54 Miliar Lebih, Aset Rp 8 Miliar

Polisi menembakkan tembakan ke udara dan menggunakan meriam air serta peluru karet pada
Selasa (9/2/2021), ketika demonstran di seluruh Myanmar menentang larangan pertemuan besar
untuk menentang kudeta militer yang membawa kemunduran terhadap demokrasi.
“Setidaknya tiga orang terluka akibat peluru karet di ibu kota Naypyitaw,” kata seorang
dokter seperti dilansir Reuters, Selasa (9/2/2021).
Kudeta 1 Februari lalu dan penahanan pemimpin sipil terpilih Aung San Suu Kyi telah
membawa gelombang demonstrasi terbesar lebih dari satu dekade di negara tersebut.
Gerakan pembangkangan sipil terus berkembang dan berdampak pada rumah sakit, sekolah, dan
kantor pemerintah, karena para karyawannya bergabung di dalamnya.