Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masih Ingat Sitti Komisioner KPAI? Dipecat Jokowi Sebut Bisa Hamil di Kolam, Menang Gugat Presiden

Setelah itu ternyata Sitti Hikmawatty mengajukan perlawanan ke Presiden Jokowi dengan mengajukan gugatan PTUN di PTUN Jakarta

Editor: Finneke Wolajan
Sumber: Facebook Sitti Hikmawatty
Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty yang dipecat Presiden Jokowi karena menyebut berenang di kolam renang bersama pria bisa hamil 

Beberapa diantaranya adalah Sitti Hikmawaty sudah meminta pihak media yang menayangkan berita yang kemudian jadi kontroversi itu untuk menghentikannya pada 22 Februari 2020 atau hanya 1 hari setelah berita tayang. 

Komisioner <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kpai' title='KPAI'>KPAI</a> bidang Kesehatan, Narkotika Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA), <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/sitti-hikmawatty' title='Sitti Hikmawatty'>Sitti Hikmawatty</a>, saat diwawancarai (21/2/2020). TRIBUNJAKARTA/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Tribun Jakarta

Tetapi media yang bersangkutan menyebut tidak bisa lantaran berita sudah ditayangkan. 

Selanjutnya pada 23 Februari 2020, Sitti sudah langsung mengeluarkan permohonan maaf secara pribadi kepada publik. 

Berikutnya disebutkan pula bahwa Sitti Hikmawatty tidak diberikan kesempatan membela diri. 

Ia justru diminta mengundurkan diri oleh Dewan Etik KPAI usai menggelar rapat pleno KPAI

Selain itu rapat pleno KPAI juga mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar memberhentikan Sitti Hikmawatty. 

Dalam hal ini Sitti Hikmawatty disebut tidak diberikan kesempatan membela diri dan sudah langsung keluar surat pemberhentian dari Presiden Jokowi. 

Dalam gugatannya, disebutkan pula bahwa surat pemberhentian dari Presiden Jokowi adalah sesuatu yang tidak proporsional.

Sebab masih banyak para pejabat publik yang membuat pernyataan publik tidak tepat, tetapi tidak dihukum oleh atasannya. 

Dalil pembelaan terkuat dalam gugatan Sitti Hikmawatty adalah tidak sahnya surat pemberhentian tidak dengan hormat yang ditandatangani Presiden Jokowi. 

Tuai Kontroversi, Ini 5 Fakta Sosok <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/sitti-hikmawatty' title='Sitti Hikmawatty'>Sitti Hikmawatty</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/komisioner-kpai' title='Komisioner KPAI'>Komisioner KPAI</a>, Lulusan Bidang Gizi
Tribun Jakarta

Menjadi tidak sah karena surat tersebut melanggar ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2016 Tentang KPAI, sehingga berdasarkan Pasal 53 Ayat 2 Huruf (a) Undang Undang Nomor 51 tahun 2009 jo Undang Undang Nomor 5 tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara menjadi bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Di mana dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2016 Tentang KPAI, yaitu dalam Pasal 75 ayat 3 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang berbunyi seperti di bawah ini : 

“Keanggotaan Komisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.”

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved