Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tajuk Tamu

Sistem Pelayanan Kesehatan: Penerapan PCC Dalam Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan

Sistem pelayanan kesehatan saat ini merupakan pelayanan yang berfokus pada pasien (patient-centered care/PCC).

Editor: Rizali Posumah
Istimewa
Helkim Sarino Laode Manika, Mahasiswa Stikes Karya Husada Semarang, Program Studi Magister Keperawatan. 

Penulis : Helkim Sarino Laode Manika, Mahasiswa Stikes Karya Husada Semarang, Program Studi Magister Keperawatan

Sistem pelayanan kesehatan saat ini merupakan pelayanan yang berfokus pada pasien (patient-centered care/PCC).

Konsep pelayanan berfokus pada pasien sebagai layanan kesehatan di dunia.

Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien merupakan sebuah paradigma baru pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat meringankan “beban” pasien saat harus menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.

Konsep PCC diperkenalkan pertama kali oleh Picker pada tahun 1988 melalui Picker Institute Europe di Inggris.

Menurut Picker Institute dalam Patient – Centered Care Improvement Guidee, empat prinsip dari PCC antara lain : dignity and respect (rasa tulus dan rasa menghargai), information sharing (berbagi informasi), participation (partisipasi) and collaboration (kerjasama).

Penerapan PCC perawatan di dalam rumah sakit harus melibatkan seluruh aspek yang terkait rumah sakit.

Seluruh aspek tersebut dimulai dari pimpinan, dokter, perawat, sampai tenaga non-medis.

Konsep PCC ini telah diterapkan di negara Amerika, Inggris, Eropa dan Asia, serta kemudian pada perkembangannya banyak digunakan sebagai tema dalam sistem pelayanan kesehatan seluruh dunia.

PCC sebagai suatu perubahan menjadi paradigma modern dari paradigma tradisional yaitu System-Centered Care.

Proses implementasi PCC bukan hal yang mudah. Beberapa ditemukan adanya kesulitan atau hambatan.

PCC memiliki beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.

Hambatan tersebut antara lain : definisi PCC yang kurang jelas, kurangnya pendidikan yang memadai dalam PCC, kurangnya koordinasi, kolaborasi dan kontuinitas pelayanan, kekurangan staf, tidak ada role model pembelajar yang baik dan kurikulum PCC dan dominasi model biomedis dalam pelayanan kesehatan.

Marti, Andarini, dan Lestari (2016) mengemukakan terkait penerapan prinsip PCC saat proses resusitasi, hasil penelitian ditemukan enam hal sebagai hambatan atau tantangan yang dihadapi oleh tim resusitasi dalam penerapan prinsip patient centered care selama proses resusitasi.

Di antaranya variasi bahasa dan unsur kepercayaan,faktor keluarga, kompetensi rekan kerja yang kurang, terbatasnya sarana dan prasarana serta beban kerja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved