Opini
Peran Strategis Mangrove
Dari luas mangrove di Indonesia, 3.489.140,68 Ha (tahun 2015) diketahui bahwa hanya seluas 1.671.140,75 Ha dalam kondisi baik
Penulis Opini, Meilanie MJ Kaeng, SSi, Guru Biologi SMP/A Citra Kasih Manado
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia serta memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi.
Dengan panjang garis pantai sebesar 95,181 km2, ekosistem mangrove di Indonesia setara dengan 23% ekosistem mangrove dunia.
Keberlimpahan Sumber Daya Alam (SDA) ini merupakan anugerah sekaligus musibah, apabila tidak terkelola dengan baik.
• Bacaan Alkitab Jumat 5 Februari 2021, Kisah Para Rasul 16:17: Waspadai Siasat Iblis
Fenomena eksploitasi atas eksistensi kawasan ekosistem mangrove masih menjadi ancaman sampai saat ini, sebagai akibat dari adanya alih fungsi kawasan hutan.
Semisal reklamasi pantai untuk lahan pemukiman, pertanian atau perkebunan, pertambakan udang atau ikan, pembuatan garam, pertambangan dan kegiatan lainnya.
Belum lagi eksploitasi praktis dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan kayu bakar rumah tangga.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2017) menunjukkan bahwa luasan area mangrove yang rusak lebih luas dibandingkan dengan kondisi mangrove yang masih baik.
• Peringatan Dini Jumat 5 Februari 2021, BMKG: Sejumlah Wilayah Ini Potensi Cuaca Ekstrem
Dari luas mangrove di Indonesia, 3.489.140,68 Ha (tahun 2015) diketahui bahwa hanya seluas 1.671.140,75 Ha dalam kondisi baik, sedangkan area yang lebih luas, 1.817.999,93 Ha dalam kondisi rusak.
Peran Mangrove
Mangrove atau lebih dikenal dengan hutan bakau, banyak terdapat pada daerah pinggiran pantai. Menurut Macnae (1968), mangrove berasal dari Bahasa Portugis ‘mangue’ dan bahasa Inggris ‘grove’.
Selanjutnya, menurut Tomlinson (1986) dan Wightman (1989), mangrove adalah tumbuhan yang terdapat di daerah pasang surut maupun sebagai komunitas.
Penelitian CIFOR (Center for International Forestry Research) menunjukan bahwa mangrove merupakan salah satu hutan terkaya karbon di kawasan tropis, yang mengandung sekitar 1023 Mg karbon per hektar.
Tanah dengan kandungan organik tinggi memiliki kedalaman antara 0,5 m sampai dengan lebih dari 3 m dan merupakan 49-98% simpanan karbon dalam ekosistem ini.
CIFOR memperkirakan bahwa deforestasi mangrove menyebabkan emisi sebesar 0,02- 0,12 Pg karbon per tahun, yang setara dengan sekitar 10% emisi dari deforestasi secara global, walaupun luasnya hanya 0,7% dari seluruh kawasan hutan tropis.