Kuliner
Kisah Roti Legendaris dari Pecinan, Ikon Manado di Era 80-an hingga 1990-an
Toko roti ini berada di kawasan pecinan (kampung cina) Manado. Tepatnya di Jalan S Parman, Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, Manado.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Dulunya pabrik roti tersebut berads di kelurahan Wonasa.
"Kini sudah kami produksi di sini," kata dia.
Roti tersebut memang jadi ikon Manado pada tahun 80 an hingga 90 an.
Para penjual roti kala itu memakai roda dengan bunyi bunyi tertentu sebagai penanda. Dan yang dijual kebanyakan roti Lucky Top. Kini Lucky Top eksis dengan cara berbeda.
"Roti ini masih bertahan di rumah kopi. Jadi bahan utama roti bakar. Roti ini juga sering dijajakan di pelabuhan Manado. Banyak juga yang beli di sini," kata dia.
Ia menuturkan, roti lapis dan roti tawar jadi menu andalan toko roti itu. Kedua roti itu punya peminat yang fanatik. "Ada pula roti keju," ujarnya.
Ditanya apa resepnya, ia menyebutnya rasa. Rasa roti itu dulu dan kini tetap sama.
"Mungkin karena rasanya yang khas. Warga Manado sudah terbiasa. Harganya juga sangat murah," kata dia.
Hal lainnya adalah kerja keras. Ini adalah ciri khas warga keturunan Cina yang mendiami kawasan pecinan.
Kerja keras dan kejujuran, itulah resep kampung cina bertahan di tengah gempuran pusat pertokoan baru.
Selain tempat usaha, toko roti tersebut juga jadi objek wisata. Saat booming turis tiongkok beberapa tahun lalu, tempat ini sering didatangi turis.
"Mereka tanya tanya, foto foto juga beli roti di sini," kata dia.
Ernest Kawung salah satu warga mengaku sering belanja roti Lucky Top. Ia suka roti tawarnya.
"Sejak kecil saya makan roti ini. Hingga dewasa pun tetap makan," beber dia.
Pihak keluarga bertekad akan meneruskan kejayaan roti tersebut dengan cara menjaga keaslian rasanya.