Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Baru Beberapa Langkah Berada di Rumah Tetangganya, Nur Haya Kemudian Melihat Ada Tubuh Menggantung

Hanya selang beberapa menit kemudian atau sekitar pukul 10.20 WIB, Nur Haya mengecek ke rumah korban.

Tribunnews
Ilustrasi Penemuan Mayat 

Termasuk, juga ditemukan luka lebam di leher mereka.

Sepertinya, itu bekas ada gerakan kekerasan dari luar mereka.

"Kami belum bisa memastikan soal hal itu karena masih kami dalami. Makanya, jenazah mereka itu akan diautopsi untuk bisa memastikan penyebab kematian mereka," ungkapnya.

Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (Kloase/Tribunmanado)

Selain dilakukan autopsi terhadap jenazah korban, petugas juga akan memeriksa beberapa saksi.

Terutama para tetangga korban, yang tahu kejadian itu pertama kali.

Kesaksian Warga

Menurut warga, kematian korban dan dua anaknya itu membuat tetangganya gempar.

Sebab, selama ini keluarga korban dikenal baik-baik saja dan hampir tak terdengar ada masalah.

Meski hidupnya tidak berkecukupan namun hal itu tak sampai jadi masalah.

Mereka hidup bertiga.

Suyani selain jadi ayah juga sekaligus jadi ibu dari kedua korban karena istrinya, Ny Titik, sudah setahun lalu meninggal dunia karena sakit.

Korban memang terpukul karena ditinggal istrinya dan itu wajar.

"Selama ini mereka hidup damai, bahkan tiap akhir pekan terlihat ketiganya berangkat beribadah ke gereja. Termasuk, hubungan dengan para tetangganya juga cukup baik," ungkap salah seorang tetangganya.

Korban memang tergolong keluarga biasa.

Mereka menempati rumah berukuran 6x8 m2, yang dibangun sendiri.

Lokasi rumahnya berada di belakang di antara deretan rumah warga lainnya.

Bahkan, jalan yang menuju ke rumah korban hanya bisa dilewati sepeda motor.

Rumahnya cukup sederhana seperti dapur dindingnya masih terlihat bata merahnya.

Untuk menghidupi keluarganya, Suyani bercocok tanam.

Sebab, selain punya lahan garapan sendiri, juga punya garapan dari lahan Perhutani.

Itu tak jauh dari rumahnya dan ditanami tanaman seperti jagung, ketela, lombok, dll.

"Kalau soal makan, tak ada masalah. Kadang, juga dapat kiriman uang dari anaknya yang pertama (Henok, usia 30). Mereka bekerja di Timor Timur dan sering mengirimi uang bapaknya," paparnya. (*)

Artikel ini telah tayang di:

Surya.co.id.

https://surabaya.tribunnews.com/2021/01/29/misteri-sekeluarga-tewas-di-blitar-hebohkan-warga-desa-sumberjo-ada-kejanggalan-ini-kata-tetangga?page=all&_ga=2.84483674.275332830.1611874904-906000008.1607907163

Tribunnews.com

https://m.tribunnews.com/regional/2021/01/30/misteri-di-balik-kematian-seorang-ayah-dan-2-anaknya-di-blitar-belum-terungkap?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved