BPBD Minsel: Jangan Dirikan Bangunan Permanen di Wilayah Pantai

TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Terjangan gelombang laut yang terjadi pada tanggal 17 Januari 2021 lalu,

mengakibatkan rumah 110 kepala keluarga di Desa Tumpaan, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) turut menjadi korban.

Rinciannya 21 rumah rusak berat, 74 rumah tergenang air, dan 15 rumah rusak ringan. 

Untuk menghindari supaya peristiwa itu tak terjadi lagi, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minsel Rudy Tumiwa kepada www.tribunmanado.co.id,

• PT JMB Bawa Bantuan ke Korban Bencana Tanah Longsor dan Banjir di Manado

• GAMKI Sulut Buat Pelatihan Menulis, Dengan Menghadirkan Pemateri Handal

• Besok Sidang Pendahuluan PHP Pilkada 2020, KPU Boltim Akan Hadir Bersama Pengacara

Kamis (28/1/2021) mengatakan kepada warga jangan mendirikan bangunan permanen di wilayah pantai.

"Kalau hanya daseng atau gubuk untuk nelayan bisa. Tapi kalau sudah permanen jangan," ujar dia.

Pemerintah berencana melakukan relokasi bagi warga yang tinggal di sempadan pantai. Namun soal waktunya kapan, masih akan dibicarakan lagi.

• Tottenham Hotspur VS Liverpool, Jurgen Klopp Minta The Reds Fokus Menghadapi Pasukan Jose Mourinho

• Produksi Sampah di Kotamobagu Capai 70 Ton Per Hari, 2 Tahun Lagi TPA Penuh Jika Tak Lakukan Ini

"Karena untuk tahun ini tidak tertata di anggaran daerah," ujar dia.

Tapi dia mewanti jika nantinya akan ada relokasi, warga harus berkomitmen untuk pindah.

Jangan sampai terjadi waktu lalu, warga tidak mau direlokasi tapi malah menjual tanah yang diberikan pemerintah.

"Tapi waktu itu ada juga warga yang tinggal di daerah relokasi sampai saat ini," pungkas dia.

• Wanita Cantik Heidy Dessy Manangkalangi: Tribun Manado Best Of The Best

• Ayah Michaela Paruntu Bukan Orang Sembarangan, Prof Dr Ir Jopie Paruntu MS Rektor Unsrat 2 Periode

Beberapa waktu lalu Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan Wakil Bupati Franky Donny Wongkar saat mengunjungi Desa Tumpaan, Kecamatan Tumpaan,

melihat langsung rumah warga yang porak-poranda akibat gelombang air pasang dan titik lokasi pengungsian.

Kepada masyarakat yang menjadi korban itu, Tetty Paruntu mengatakan bahwa pemerintah akan segera menyalurkan bantuan.

Namun sebelum ada bantuan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Minsel akan mendata dulu kerugian yang terjadi.