Sampah di Manado
Penumpukan Sampah Hampir di Setiap Jalan, Frangky Wowiling: Kendalanya di TPA Sumompo
Terpantau Rabu (27/1/2021), sampah-sampah banyak yang sudah menumpuk selama berhari-hari di beberapa lokasi di Kota Manado.
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sampah bertebaran di berbagai tempat di Kota Manado. Di Malalayang, nyaris di setiap jalan terdapat tumpukan sampah.
Terpantau Rabu (27/1/2021), sampah-sampah tersebut banyak yang sudah menumpuk selama berhari-hari.
Seorang ibu rumah tangga mengeluhkan hal ini. Di dekat rumahnya terdapat dua tumpukan sampah. Bahkan ada tumpukan sampah yang baunya sangat menyengat.
Di Kecamatan Malalayang, terpantau, di pinggir-pinggir jalan nampak sampah-sampah menumpuk dibiarkan saja.
Menurut Franky Wowiling, Kepala Seksi Kebersihan di kantor Kecamatan Malalayang, terjadinya penumpukan sampah di berbagai lokasi dikarenakan kendala yang ada di TPA Sumompo.
"Dalam satu Minggu kemarin kendalanya bukan dari kita di kecamatan ini, tetapi dari TPA Sumompo yang antriannya macet sehingga menjadi panjang. Jadi truk-truk tidak bisa lagi mengambil sampai di motor sampah. Ini menyebabkan sampah tertumpuk di jalan-jalan maupun motor sampah," ucapnya.
Sebagaimana yang nampak di kantor Kecamatan Malalayang, motor pengangkut sampah sudah penuh dengan sampah.
Frangky mengatakan, mungkin hari ini akan ada dua eskavator yang bergerak di TPA Sumompo, dan dalam waktu dekat sampah akan kembali stabil lagi seperti biasa.
"Jadi kendalanya di sana. Petugas di sini selalu siap kerja," ujarnya.
Ia menuturkan, sebelumnya hanya ada satu eskavator yang ada di TPA. Hal ini yang menyebabkan pekerjaan di TPA jadi lambat.
Kata dia, fasilitas di TPA Sumompo sudah tidak memungkinkan lagi.
"Ditambah lagi kalau hanya ada alat berat satu yang bergerak akan lebih lama lagi," terangnya.
Selain kendala di TPA menurutnya, sampah yang menumpuk di Malalayang juga disebabkan adanya sampah-sampah dari luar Kota Manado. Mengingat Malalayang berbatasan dengan Kabupaten Minahasa.
"Jadi ada sampah-sampah dari luar Kota Manado yang masuk dibuang di sana, di antaranya dari Wen Win, Sea, Pineleng dan Winangun. Dari Minahasa semua itu.
Kendala lainnya, tutur dia, karena adanya sampah-sampah yang ikut dibawa banjir.