Prakiraan Cuaca
Peringatan dari BMKG: Beberapa Hari ke Depan Akan Muncul Awan Cumulonimbus, Dimana Saja?
Dalam beberapa hari ke depan, akan muncul awan cumulonimbus (Cb). Awan ini berbahaya karena dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam beberapa hari ke depan, akan muncul awan cumulonimbus (Cb). Awan ini berbahaya karena dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Hal ini ditegaskan oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (23/1/2021).
Seperti diketahui, awan cumulonimbus adalah salah satu jenis awan yang bisa memicu terjadinya berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, badai petir, gelombang tinggi, curah hujan yang tinggi, tornado, puting beliung, dan waterspout.
Awan ini terbentuk di bagian bawah troposfer, yakni lapisan atmosfer yang paling dekat dengan permukaan Bumi.
Karena penguapan dan efek rumah kaca, wilayah ini menghasilkan udara hangat yang memungkinkan terciptanya awan cumulus dan awan cumulonimbus.
Turbulensi yang diciptakan oleh gesekan antara udara dan permukaan bumi dikombinasikan dengan panas yang tersimpan dari matahari, sehingga membantu mendorong sebagian besar cuaca.
Cumulonimbus juga sering disebut sebagai salah satu penyebab utama kecelakaan pesawat. Salah satunya, meski masih diselidiki penyebab pastinya, kejatuhan pesawat Sriwijaya Air JT 182 beberapa waktu lalu kemungkinan akibat faktor cuaca terkait dengan keberadaan awan cumulonimbus.
Berikut daftar wilayah yang berpotensi tinggi terjadi awan cumulonimbus (Cb):
Untuk cuaca penerbangan berdasarkan prediksi untuk periode tanggal 25-28 Januari 2021, saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cb yang dapat membahayakan penerbangan.
Awan Cb dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen Occasional (OCLN) diprediksi terjadi di wilayah berikut:
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Papua Barat
Papua
Samudera Hindia barat
Perairan Bengkulu hingga Jawa Tengah
Perairan Utara Jawa Tengah
Laut Sumbawa
Laut Flores
Selat Makassar
Laut Sulawesi
Perairan selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur
Samudera Hindia selatan
Bali hingga NTT
Laut Arafuru
Samudera Pasifik utara
Papua
Sedangkan awan cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen (frequents/FRQ) selama tujuh hari ke depan diprediksi terjadi di Samudera Hindia utara Australia Barat.
Oleh karena itu, Herizal mengatakan, BMKG terus mengimbau masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan sektor transportasi agar selalu meningkatkan kewaspadaaan terhadap cuaca signifikan atau potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan ini, demi mewujudkan keselamatan dalam layanan penerbangan. (*)