Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

OPINI

Bencana Alam Membangun Kewaspadaan bukan Kepanikan

Ditulis Prof Dr Eng Ir Syafaruddin ST MEng IPU, Dosen Departemen Teknik Elektro Universitas Hasanuddin.

Dokumen Prof. Dr. Eng. Ir. Syafaruddin, S.T, M.Eng, IPU
Prof. Dr. Eng. Ir. Syafaruddin, S.T, M.Eng, IPU 

Sangat berbahaya dan beresiko sekali kalau pemerintah kita tidak punya satelit cuaca sendiri dan hanya mengandalkan data satelit negara lain.

Tentu informasi yang diterima lambam, seadanya saja dan kadang tidak akurat.

Alasan klasik yang biasa kita dengar adalah dana yang besar untuk mempunyai satelit cuaca sendiri.

Tetapi anehnya dana yang besar ini tidak menjadi masalah kalau digunakan habis untuk kegiatan politik setiap tahun untuk pilkada dan pil-pil yang lain. Sudah saatnya Indonesia punya satelit cuaca sendiri.

Perkiraan cuaca adalah contoh ketidakmampuan pemerintah memberikan informasi cuaca yang akurat bagi rakyatnya.

Perkiraan cuaca di Indonesia yang ditampilkan di media massa tentu kurang bermanfaat dalam konteks prediksi karena rentang prediksinya sangat dekat, misalnya perkiraan cuaca untuk siang hari tapi baru diberitakan 3 jam sebelumnya.

Dalam kondisi seperti ini, tanpa perkiraan cuaca pun, masyarakat awam pun sudah bisa melihat bahwa akan terjadi hujan, panas, terik matahari dan kondisi cuaca lainnya.

Perkiraan cuaca idealnya bisa menampilkan perkiraan secara real-time tiap jam, tiap hari dan bulan serta mempunyai data histori tentang keadaan cuaca tahun-tahun sebelumnya.

Kesemuanya ini tentu akan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat sehingga kewaspadaan akan bencana alam akan tetap ada dan terjaga.

Para ahli dan pakar sebaiknya tidak perlu banyak berkomentar dan berdiskusi tentang fenomena bencana yang sudah terjadi.

Jangan sampai bencana alam sudah terjadi lagi di tempat lain sebelum hasil diskusinya sampai pada suatu kesimpulan.

Mari kemudian merunut kejadian-kejadian bencana alam sebelumnya, menganalisa kondisi alam secara terintegrasi dan teroptimalkan dengan kemungkinan terjadinya bencana serupa di tempat lain serta mampu mengestimasi kapan kira-kira kejadian yang sama bisa terjadi di suatu tempat atau di tempat lain.

Tentu dukungan dana yang besar terhadap penelitian sangat penting.

Namun di sisi yang lain, hasil-hasil penelitian ini jangan hanya berakhir di atas kertas berbentuk laporan, paper dan jurnal saja.

Hasil-hasil peneliitian bencana mesti berupa rekomendasi tentang antisipasi dan penanganan bencana kepada pemrintah daerah yang bisa terdampak bencana.

Pemerintah daerah harus menjadikan rekomendasi ini sebagai dasar untuk membangun sistem kewaspadaan dan kesiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam sekarang dan di masa depan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved