News Analysis
Sulut Ekspor Bunga, Peluang Baru di Tengah Pandemi Covid-19
Terbuka kesempatan dan peluang besar bagi petani bunga untuk meraup penghasilan dari bisnis tanaman ini yang sudah menembus pasar internasional.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
"Negara tujuannya Amerika Serikat, Hongkong, Thailand, Vietnam dan Singapura dengan total nilai ekonomi mencapai Rp.185,2 juta,” ujar Donni, Jumat (22/01/2021).
Katanya, di tengah sulitnya kondisi ekonomi akibat pandemi Covid 19, ekspor bunga dan tanaman hias ini menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat Sulut dalam mendulang rupiah.

“Melalui pemeriksaan karantina in-line inspection,
kami membantu para petani Sulut dalam memberikan jaminan tanaman hias yang diekspor dalam kondisi sehat dan telah memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor,” ungkapnya.
Memasuki tahun 2021 belum genap satu bulan, Karantina Pertanian Manado telah memfasilitasi 8 kali sertifikasi ekspor tanaman hias tujuan Amerika Serikat dan Thailand.
“Totalnya 157 batang tanaman hias dengan jenis bunga Alocasia, Pilodenron, Florida ghost mint, dan melano dengan total nilainya mencapai Rp 60 juta," kata Donni.
Sasar Pasar Jepang
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengatakan sejalan dengan arah program Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam meningkatkan tiga kali lipat ekspor komoditas pertanian dalam tiga tahun ke depan,
seluruh jajaran kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah diminta melakukan pendampingan, memfasilitasi dan menggali ragam komoditas yang dapat menjadi komoditas ekspor.
Sejalan dengan arahan tersebut, kedepannya Donni berharap potensi ekspor tanaman hias Sulut dapat lebih dikembangkan mengingat Sulut selama ini dikenal sebagai sentra bunga.
Menurut Donni, pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan penjajakan tahap awal agar bunga Krisan Tomohon dapat diekspor ke Jepang.
“Tahun ini (2021) Karantina Pertanian Manado bersama Pemerintah Daerah Tomohon menargetkan bunga Krisan Tomohon juga dapat masuk pasar Jepang. Sudah ada permintaan 10.000 stek bunga krisan dari Jepang,” katanya.
Secara produksi, menurut Donni, umumnya petani krisan Tomohon dapat menghasilkan 200 ribu pohon perbulannya sehingga tidak akan ada masalah untuk memenuhi permintaan jumlah volume.
Katanya, pihaknya masih menunggu persyaratan khusus apa yang dipersyaratkan agar Krisan Tomohon dapat masuk ke pasar Jepang.
"Karantina Pertanian Manado akan senantiasa mengawal dan mendampingi para petani tanaman hias Tomohon agar cita-cita ini dapat segera terealisasi, jelas Donni.