Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PLN

Banjir Longsor Terjang Manado, PLN Pulihkan 99 Persen Listrik Pelanggan Kurang dari 24 Jam

PLN bergerak cepat untuk mengutamakan keselamatan masyarakat dengan mengamankan gardu dan jaringan yang terendam air sehingga dilakukan pemutusan.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Isitmewa
Banjir dan longsor di Manado, PLN bergerak cepat untuk mengutamakan keselamatan masyarakat dengan mengamankan gardu dan jaringan yang terendam air sehingga dilakukan pemutusan sementara aliran listrik. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - PLN melakukannya pemulihan kelistrikan pasca banjir dan longsor mendera Manado Jumat (22/01/2021).

Tak sampai 24 jam, sekitar 99 persen pelanggan di Manado susah bisa menikmati listrik pasca banjir dan longsor.

PLN bergerak cepat untuk mengutamakan keselamatan masyarakat dengan mengamankan gardu dan jaringan yang terendam air sehingga dilakukan pemutusan sementara aliran listrik.

Petugas PLN dengan cepat menginventarisasi infrastruktur yang terdampak dan melakukan penormalan kembali secara bertahap.

Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik pasca bencana banjir dan longsor melanda Kota Manado, Sabtu (23/01/2021).
Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik pasca bencana banjir dan longsor melanda Kota Manado, Sabtu (23/01/2021). (Isitmewa)

Tim gabungan berjumlah 50 Personil yang terdiri dari PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Manado Utara, (ULP) Manado Selatan, (ULP) Paniki dan (ULP) Amurang diturunkan untuk segera mempercepat pengoperasian kembali sistem kelistrikan.

Data yang dihimpun Tribun, hingga Sabtu (23/01/2021) pukul 18.00 WITA, PLN telah menyalakan kembali 801 gardu distribusi dari 805 gardu yang terdampak.

Sehingg, hampir 89 ribu masyarakat  Manado sudah dapat kembali menikmati listrik dan melanjutkan aktivitasnya.

Sebelum menyalakan aliran listrik, PLN telah memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman.

"PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir," kata GM PLN Unit Induk Wilayah Sulut Sulteng dan Gorontalo (PLN UIW Suluttenggo), Leo Basuki, Sabtu malam.

Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik pasca bencana banjir dan longsor melanda Kota Manado, Sabtu (23/01/2021).
Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik pasca bencana banjir dan longsor melanda Kota Manado, Sabtu (23/01/2021). (Isitmewa)

“Prioritas kami adalah keselamatan masyarakat, listrik kami nyalakan secara bertahap untuk benar-benar memastikan keamanan."

"Warga juga harus berhati-hati dalam menyalakan peralatan listrik yang ada di rumah, pastikan sudah benar-benar bersih dan kering," katanya.

Ia menjelaskan, salah satu tantangan PLN dalam memulihkan kelistrikan akibat banjir adalah akses menuju lokasi yang sulit untuk dilalui.

Diperlukan waktu lebih untuk mencapai titik gangguan dan melakukan pemeriksaan jaringan.

Untuk informasi layanan kelistrikan saat banjir warga dapat menghubungi Contact Center PLN 123 dengan cara menekan kode area dilanjutkan dengan 123, atau melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat diakses dengan mudah melalui smartphone Android maupun iOS. (ndo)

Baca juga: Yayasan Torang Samua Basudara Peduli,  Santuni Korban Longsor, Beri Donasi untuk Korban Banjir

Baca juga: Masih Ingat Hambali, Tersangka Kasus Bom Bali? Kini Sedang Sakit di Penjara Guantanamo Amerika

Baca juga: George Weah Tak Dukung Rossoneri Jadi Juara, Striker Legendaris AC Milan Itu Jagokan Juventus

3 Korban Jiwa, 8 Kecamatan Terdampak

Delapan kecamatan di Kota Manado, terdampak banjir yang terjadi Jumat (22/01/2021).

Hujan deras yang mulai terjadi sekitar pukul 12.00 WITA memicu banjir. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado mencatat hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air di daerah aliran sungai (DAS) Sawangan dan Tondano meluap. 

Berdasarkan data BPBD, delapan kecamatan di Manado terdampak banjir. 

Kedelapan kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Tikala, Wenang, Tuminting dan Singkil.

Banjir mengakibatkan tiga warga meninggal dunia dan satu lainnya hilang. 

Dr Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan, 

BPBD Manado masih mengidentifikasi korban yang telah dievakuasi. 

"Sedangkan kerugian material, BPBD memantau rumah warga terendam dan beberapa titik longsor," kayanya Sabtu (23/01/2021). 

Tinggi genangan banjir sekitar 50 hingga 400 cm. BPBD masih melakukan kaji cepat di lapangan. 

Merespon bencana ini, BPBD Kota Manado bersama unsur terkait lain, seperti TNI, Polri, Basarnas, sukarelawan melakukan evakuasi warga dan pendataan. 

Saat melakukan evakuasi di lapangan, petugas membutuhkan perahu karet dan alat transportasi untuk mengevakuasi warga. 

Tim evakuasi banyak yang terjebak macet akibat genangan air di banyak ruas jalan. 

Kondisi saat ini, listrik di Sebagian besar Manado masih padam dan jaringan telepon selular tidak stabil untuk operator tertentu. 

BNPB memantau kondisi terkini dan melakukan koordinasi dengan pihak BPBD setempat. 

Berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG, wilayah Sulawesi Utara berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang pada 20 hingga 22 Januari 2021. 

Sementara, Sabtu (23/01) beberapa wilayah di Kota Manado masih berpotensi hujan ringan hingga lebat.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved