Gempa Bumi di Talaud
Pasca-Diguncang Gempa Magnitudo 7,1, Lantai RSUD Mala Talaud Retak
Gempa berkekuatan 7,1 magnitudo yang melanda Kabupaten Bolsel, merusak beberapa prasarana.
Penulis: Nielton Durado | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Gempa berkekuatan 7,1 magnitudo yang melanda Kabupaten Bolsel, merusak beberapa prasarana.
Salah satunya yakni RSUD Talaud di Desa Mala.
Hal ini disampaikan oleh Opung Mona salah satu warga Talaud yang tinggal di RSUD Mala.
"Lantai RSUD Mala rusak karena gempa tersebut," kata dia saat dihubungi Tribun Manado, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: Sosok AKBP Ahrie Sonta, Kapolres Satu-satunya Dampingi Komjen Listyo, Bergelar Doktor di Usia Muda
Baca juga: Jumlah Penduduk Indonesia Data Desember 2020, Kalimatan Utara Paling Rendah
Baca juga: Berpengalaman di Bidang Reserse, Ini 4 Nama Kandidat Calon Kabareskrim Polri
Ia mengaku jika gempa tersebut berhasil meretakkan lantai RSUD Mala.
"Ketika kami melakukan pengecekan ternyata tepat di dalam bangunan RSUD, ada beberapa lantai yang retak," ungkapnya.
Meski begitu, ia membeberkan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Puji Tuhan tak ada korban jiwa, hanya bangunannya yang rusak," bebernya.

Pilih Berdoa
Warga desa Lobo, Kecamatan Beo Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud, memilih berkumpul bersama keluarga saat gempa 7,1 Magnitudo terjadi, Kamis (21/1/2021) malam.
Hal ini dikatakan Rilyani Pinaseeth salah satu warga ketika hubungi Tribun Manado.
Menurutnya, saat gempa terjadi sang ibu sedang berada di dalam rumahnya.
"Mama merasa seperti pusing, setelah itu kami langsung keluar dari rumah," aku dia.
Baca juga: Masih Ingat Kasus Penyerangan dan Pembunuhan Anak Buah Nus Kei oleh John Kei? Ini Vonis Hukumnya
Ia mengatakan sempat mendengar atap rumah bergetar.
"Kami langsung menuju rumah adik saya, dan berdoa bersama," aku dia.
Rilya mengatakan sangat takut terjadi tsunami.
Apalagi pada saat gempa melanda, terjadi pemadaman listrik.

"Kami berdoa ditengah kegelapan, karena tak ada listrik," ucapnya.
Wanita 28 tahun ini bersyukur setelah mendapat informasi terkait gempa tersebut tak berpotensi tsunami.
"Kami masih khawatir gempa susulan, tapi yakin jika Tuhan selalu menjaga," tegasnya.
Cemaskan Tsunami
Gempa bumi bermagnitudo 7,1 terjadi di Laut Sulawesi, Kamis (21/01/2021) malam sekitar pukul 20.30 Wita membuat warga panik.
Getaran gempa terasa hingga Tahuna, ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Gempa membuat warga di sana panik.
"Goncangannya kuat. Warga panik. Banyak yang segera keluar dari rumah," ujar Axon Bintang, warga Kelurahan Tapuang, Kecamatan Tahuna Timur.
Katanya, goncangan gempa membuat rumah bergetar. "Atap bergoyang dan benda-benda nyaris jatuh," kata PNS Pemkab Sangihe ini.
Baca juga: Pencarian Dihentikan, Ini Daftar 15 Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Belum Teridentifikasi
Baca juga: Sosok Diana Listyo, Istri Komjen Listyo Sigit, Setia Dampingi Sang Jenderal, Besan Almarhum Subiakto
Getaran gempa juga dirasakan warga Petta, Kecamatan Tabukan Utara. Jeremia Jacobus (15), warga Petta bilang warga langsung berhamburan keluar rumah.
"Goncangannya kencang sekali. Orang-orang langsung keluar (dari rumah)," ujar pelajar SMP 1 Tabukan Utara ini.
Katanya, warga Petta mencemaskan akan terjadi tsunami. "Warga langsung memantau laut. Jangan-jangan ada tsunami," kata Jeremia. (Nie)
Baca juga: Heboh Kaesang Lamar Felicia Tissue, Ini Potret Calon Besan Presiden Jokowi, Cantik dan Awet Muda
Baca juga: Masih Ingat Laura Lazarus? Mantan Pramugari Lion Air Selamat dari 2 Kecelakaan Maut, Begini Kabarnya
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: