Ombak Tinggi di Manado
Pengusaha Rumah Makan di Megamas Terdampak Musibah, Rugi Hingga Rp 100 Juta
Gelombang tinggi dan banjir rob yang menerjang kawasan bisnis Megamas pada Sabtu (16/1/2021) menyisakan pekerjaan rumah bagi yang terdampak
Penulis: Isvara Savitri | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Gelombang tinggi dan banjir rob yang menerjang kawasan bisnis Megamas pada Sabtu (16/1/2021) menyisakan pekerjaan rumah bagi yang terdampak.
Salah satunya rumah makan Tuna House yang berada di pinggir kawasan Megamas dan berbatasan langsung dengan laut.
Kini rumah makan tersebut terpaksa tutup sementara waktu karena mengalami kerusakan di berbagai sisi.
Menurut pemiliki Tuna House, Ricky Jo, saat terjadi gelombang tinggi pada Sabtu (16/1/2021) ia langsung menutup usahanya demi kebaikan pengunjung maupun pegawainya.

Baca juga: Bupati Yasti Siap Jadi Orang Pertama Divaksin di Bolmong
Baca juga: Erna Mokodongan Bantah Dugaan Bantuan Dinas Perikanan Tak Tepat Sasaran
Baca juga: Mensos Risma Keliling Lokasi Bencana di Manado, Usul Bangun Pintu Air di Sungai Tondano dan Rusun
Baca juga: Risma Kunjungi Wilayah Terdampak Bencana di Manado, Pengamat Sosial Beberkan Bansos yang Efektif
"Dari pihak Megamas hanya mengatakan bahwa mereka akan mematikan listrik demi keamanan, jadi kami putuskan sekalian tutup saja," kata Ricky saat ditemui, Rabu (20/1/2021).
Sepanjang Tuna House berdiri, Ricky mengaku bencana ini yang paling parah.
Ia mengalami kerugian sekitar Rp 100 juta.

"Biaya perbaikannya sama, kurang lebih Rp 100 juta," tambahnya.
Ricky menargetkan perbaikan akan selesai seminggu sampai 10 hari ke depan agar rumah makannya bisa segera buka kembali.
Baca juga: Penjelasan soal Tanda SOS yang Muncul di Maps, Mirip di Pulau Laki Dekat Lokasi Sriwijaya Air Jatuh
Baca juga: Operasi Yustisi Protokol Kesehatan di Bitung, Pelanggar Tak Pakai Masker Beralasan Lupa
Selama tutup karena perbaikan, ia masih meminta para pegawainya tetap datang dan mengerjakan yang kira-kira bisa dikerjakan.
"Pegawai kami rata-rata pendatang semua dan mereka hanya ngekos. Jadi saya minta tetap datang dan mengerjakan apa yang bisa dikerjakan dan juga saya biayai makan," ujar Ricky.
Ia memilih melakukan tersebut agar para pegawainya tetap mendapatkan penghasilan dan tidak bingung selama libur.

Baca juga: Ajak Kaum LGBT Datang ke Bali, Kristen Gray Diusir dari Indonesia
Baca juga: Pertamina Peduli Kasih, Direktur PPI Antar Langsung Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Manado
Baca juga: Dihantam Ombak Tinggi, Kerusakan Jalan Boulevard Amurang Diperkirakan hingga Rp 1 Miliar
Ricky berharap rumah makannya bisa segera buka karena pihak Megamas masih menarik biaya sewa meskipun tidak beroperasi.
Ia juga mengatakan tidak mungkin Tuna House pindah di luar Megamas.
"Kita tidak bisa pindah karena orang -orang taunya Tuna House itu di Megamas.
Tempat ini juga dianggap bagus karena memiliki pemandangan laut, apalagi ketika sunset menjelang malam," tutupnya.(*)
Baca juga: Jenazah Youtuber Faisal Rahman Ditemukan, Sempat Ucapkan Pesan Terakhir Sebelum Pesawat Terbang
Baca juga: Komjen Listyo Sigit: Nantinya, Polisi Tak Perlu Menilang, Hanya Atur Lalulintas
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:
Ombak Tinggi di Manado
Pengusaha Rumah Makan terdampak ombak tinggi
cuaca ekstrem
gelombang tinggi
banjir rob Manado
Manado
Kota Manado
Kawasan Megamas
Sulut
Sulawesi Utara
Areal Parkiran Mantos Masih Dalam Perbaikan, Pengunjung Imbau Jangan Terlalu Takut |
![]() |
---|
Ada Staf Bawaslu Manado Tersengat Listrik Saat Banjir Rob |
![]() |
---|
Kantor Bawaslu Dipenuhi Sampah Akibat Banjir Rob, Taufik Bilfaqih: Laut Mengembalikannya Kepada Kita |
![]() |
---|
Banjir Rob Akibatkan Kantor Bawaslu Manado porak-poranda, Banyak Berkas yang Rusak |
![]() |
---|
Sehari Pasca-Gelombang Pasang, Septiana Hasan Tetap Berjualan di Pinggir Demi Kebutuhan Keluarga |
![]() |
---|