Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Ribka Tjiptaning Dirotasi ke Komisi VII, Cerita Dimarah Sekjen PDIP, Imbas Tolak Vaksin

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selaku pendukung utama pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai 'membersihkan'

Editor: Aswin_Lumintang
Foto: Oji/od
Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Ribka Tjiptaning. 

"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak). Misalnya saya hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta mending saya bayar, saya jual mobil kek," kata Ribka di Ruang Rapat Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta.

"Bagaimana orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," lanjutnya.

Baca juga: Anggota TNI Ini Nikah di Tempat Pengungsian Korban Gempa Sulbar, Usai Akad Langsung Bantu Pengungsi

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Pemkab Sitaro Perketat Pembatasan Aktivitas Warga

Dimarahi sekjen

Ribka menceritakan bahwa dirinya sempat dimarahi oleh Hasto.

Namun ia tetap pada pendiriannya menolak vaksin Sinovac.

Politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning Tegas menolak divaksinasi.
Politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning Tegas menolak divaksinasi. (Istimewa)

"Kalau saya sih berdasarkan pengalaman ya. Waktu aku Ketua Komisi IX kan aku paparin. Makanya di wartawan kan kalau ini jangan sepenggal-sepenggal. Jadi orang salah persepsi. Jadi cuma Tjiptaning menolak vaksin. Nah, saya partai pemerintah. Jadi Pak Hasto marah-marah sama sayalah. Tapi ya itu sih resiko ya," ujar Ribka, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Ribka menegaskan penolakannya bukan tanpa dasar. Latar belakangnya sebagai seorang dokter menjadi alasannya.

Dia mengatakan sebagai dokter dirinya disumpah untuk melindungi pasien. Karenanya itu membuat Ribka lebih tak mudah menerima apapun terkait masalah kesehatan, termasuk soal vaksin.

"Aku dokter, tentunya sudah tahulah basic dokter dari sisi kesehatan. Tentunya sumpah dokter itu kan melindungi pasien, apalagi sekarang sebagai wakil rakyat, melindungi rakyatnya. Jadi sudah dokter, sebagai wakil rakyat. Jadi apa-apa juga, kalau tentang kesehatan, aku tidak gampang terima," tegasnya.

Menurutnya, ini bukan pertama kali dirinya menolak dan tidak menerima hal yang berbau kesehatan.

Ribka mengungkap dirinya juga tak mau menandatangani vaksin flu burung saat masih menjadi Ketua Komisi IX DPR RI.

Ribka rela membayar jika ada sanksi bagi para pihak yang menolak untuk divaksin.

"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak)."

"Misalnya saya hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta mending saya bayar, saya jual mobil kek," kata Ribka.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Pemkab Sitaro Perketat Pembatasan Aktivitas Warga

Baca juga: Penanganan Bencana di Minut Bakal Tersendat, Kepala BPBD: Pagu Anggaran Belum Ada

Ditertibkan

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved