Penanganan Bencana di Minut Bakal Tersendat, Kepala BPBD: Pagu Anggaran Belum Ada

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) saat ini tengah berada di posisi yang sulit. 

Pasalnya selain diintai bencana karena cuaca ekstrim, roda pemerintahan di Minut, saat ini nyaris lumpuh sehingga membuat berbagai program pemerintah tak berjalan, termasuk penanganan bencana.

Kepala BPBD Minut Jofieta Supit, saat dikonfirmasi Tribun Manado, Senin (18/1/2021) turut membenarkan hal tersebut.

Supit menyebut, saat ini tak banyak yang bisa dilakukan badan penanggulangan bencana daerah sebagai garda terdepan dalam kebencanaan.

"Sebab APBD hingga saat ini belum running, sehingga sulit melakukan penanganan karena operasional terbatas," ujarnya.

Meski begitu, tambah dia BPBD sebagai garda terdepan tetap berupaya bekerja maksimal dalam melakukan penanganan bencana di Minut.

"Kita melakukan apa yang bisa dilakukan dulu, misalnya mendirikan posko, dan evakuasi berskala kecil, sebab tidak ada operasional," tuturnya.

Ia mengatakan operasional yang dilakukan saat ini, kebanyakan menggunakan uang pribadi yang nantinya akan diganti kalau APBD sudah berjalan.

"Mau bagaimana lagi, kondisi seperti ini harus memaksa kita tetap bekerja demi kemanusiaan, bahkan honorer tim reaksi cepat sudah sejak November belum menerima gaji, namun mereka tetap bekerja demi panggilan kemanusiaan," terang dia.

Supit berharap, persoalan APBD ini akan secepatnya selesai, sebab keadaan sekarang sudah sangat mendesak, tentu kita memerlukan operasional untuk menjalankan tugas (drp)

Baca juga: Beredar Pesan Berantai Suntikan Vaksin Profesor Abdul Muthalib ke Jokowi Gagal, Begini Jawaban IDI

Baca juga: Info BMKG Hari Ini Selasa 19 Januari 2021, Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Wilayah Ini Harus Waspada

Baca juga: KABAR DUKA dari Komedian Denny Cagur, Sang Ibunda Meninggal Dunia

Info BMKG Sulut

Sulawesi Utara termasuk Manado baru saja mengalami cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

Di Kota Manado banjir dan longsor memakan korban jiwa hingga 6 orang. 

Sementara di pesisir Manado ombak menghantam dan masuk ke darat. Beberapa jalan di kawasan pusat pertokoan nampak rusak. Restoran dan Cafe hancur.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, ada sembilan kecamatan dan 33 kelurahan yang terdampak banjir dan tanah longsor.