Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Fao Nuntias, Bayi Yaman Zai Jadi Korban Sriwijaya Air Ditemukan, 2 Kakak Korban, Ibu Sempat Viral
Yaman Zai sempat viral yang menunggu di Bandara Pontianak. Begitu juga cerita sang ibu sebelum terjadinya kecelakaan pesawat tersebut.
Tapi anaknya yang pertama sama kedua itu melambaikan tangan ke saya, kayak mau pamit gitu," ucap Yayu.
Yayu berharap ada keajaiban, agar majikannya bersama anak-anaknya dapat ditemukan dengan selamat.
"Ibu itu orang baik, anaknya juga baik-baik, nurut sama saya.
Saya enggak nyangka kayak gini kejadiannya. Semoga ada mukjizat ya," kata Yayu sambil mengenang majikannya.
Membawa hadiah untuk suami
Arneta bersama ketiga anaknya ke Pontianak untuk bertemu dengan suaminya yang bekerja di pelayaran.
Sebagai kado, Arneta sudah membawa jam tangan mewah dan sepatu untuk suaminya.
"Ibu Arneta itu sudah bawa jam, sama sepatu kerja buat suaminya.
Bilangnya hadiah, juga ke sana karena kangen, sudah lama enggak ketemu suami," ujar Yayu.
Tangis pilu Yaman Zai kehilangan istri dan 3 anak
Keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Yaman Zai, menangis histeris lantaran istri dan tiga anaknya menjadi penumpang. Sempat rasakan kejanggalan ini.
Yaman Zai, tak kuasa menahan tangis saat tiba di Bandara internasional Supadio, Pontianak.
Pasalnya, istri dan tiga anaknya diketahui merupakan penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 yang sekarang telah hilang kontak.
Pria asal Pulau Nias itu mengaku sudah satu tahun tinggal di Pontianak untuk bekerja.
Karena sudah lama tak bertemu keluarganya itu, ia ingin mengajak keluarganya untuk liburan.
Bahkan, anaknya yang baru lahir beberapa bulan lalu juga diajak dan berada di dalam pesawat tersebut.
"Istri saya, lalu tiga anak saya jadi penumpang. Saya itu bekerja setahun lebih di sini, mereka mau kesini mau liburan," ungkapnya sembari menangis.
Yaman mengaku terakhir komunikasi dengan istrinya sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat itu, dikabari jika sudah berada di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Karena waktu penerbangan biasanya tidak lama, setelah mendapat kabar itu ia langsung bergegas menuju Bandara Supadio untuk melakukan penjemputan.
Tapi setibanya di bandara itu, ia langsung lemas setelah mengetahui pesawat yang ditumpangi keluarganya itu telah hilang kontak.
Berbagai upaya untuk menghubungi istrinya melalui telepon berulang kali telah dilakukan tapi diketahui tidak aktif.
"Tadi terakhir kontak saya setengah 2 siang tadi, mereka sudah di bandara, makanya saya tunggu tunggu, palingkan biasa satu jam sudah sampai, tapi ditunggu tidak datang, di telpon tidak aktif,"katanya.
Berikut daftar korban yang berhasil diidentifikasi berikut keterangan tentang para korban sebagaimana dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Okky Bisma
Okky Bisma adalah korban pertama yang berhasil diidentifikasi.
Ia adalah pramugara Sriwijaya Air.
Pria kelahiran 12 Desember 1991 ini merupaan warga Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Identifikasi terhadap Okky Bisma berhasil dilakukan setelah tim identifikasi mencocokkan bagian tubuh korban dari sidik jari dengan sistem data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
2. Fadly Satrianto
Fadly Satrianto adalah Co Pilot Sriwijaya Air SJ 182.
Ia menjadi korban kedua yang terindentifikasi bersamaan dengan dua korban lainnya.
Fadly Satrianto lahir di Surabaya, 6 Desember 1982.
Berdasarkan data e-KTP, Fadly Satrianto beralamat di daerah Pabean Cantian, Jawa Timur.
"Ini (Fadly Satrianto) terdaftar pada nomor manifest 31. Dan ini ternyata adalah co pilot dari pesawat Sriwijaya Air," ucap Kapus INAFIS Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto di RS Polri Jakarta, Selasa (12/1/2021).
3. Khasanah
Khasanah terdaftar sebagai manifest nomor 28.
Berdasar data KTP-nya, Khasanah lahir di Lamongan 28 Desember 1970.
Ia beralamat di Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat.
4. Asy Habul Yamin
Asy Habul Yamin merupakan saudara kandung Faisal Rahman, YouTuber asal Sintang, Kalimantan Barat, yang juga terdaftar dalam manifes Sriwijaya Air SJ-182.
Jenazah Asy Habul Yamin masuk dalam manifes nomor 40.
Ia lahir di Sintang, 31 Mei 1984.
Ia beralamat di Kelurahan Patukangan Selatan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Asy Habul Yamin pergi ke Jakarta bersama kakaknya untuk keperluan bisnis.
“Ke Jakarta karena memang aktivitas keluarga ini kan pebisnis jual beli pakaian,” kata Budi Kurniawan, juru bicara keluarga seperti dilansir Tribun Pontianak, Selasa (12/1/2021).
4. Indah Halimah Putri
Indah Halimah Putri merupakan warga asal Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir.
Indah terbang tak seorang diri.
Di dalam pesawat naas itu, Indah terbang bersama dengan suaminya, Rizki Wahyudi dan putra mereka Arkana Nadhif.
Ikut juga sang mertua Rosi Wahyuni dan keponakan Rizki, Nabila Anjani
5. Agus Minarni (47)
Agus Minarni tercatat sebagai warga di Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Jenazahnya teridentifikasi dari sidik jari jempol kanan.
Ia tercatat di manfest nomor urut 52.
Berdasarkan informasi, Agus Minarni terbang bersama suaminya, Muhammad Nur Kholifatul Amin.
Agus Minarni tercatat sebagai guru SMAN 1 Mempawah, yang dibenarkan oleh Kepala SMAN 1 Mempawah, Musa Alamsyah.
"Memang data awal yang kita temui bahwa nama tersebut memang Agus Minarni, guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Mempawah," ujar Musa Alamsyah saat Tribun Pontianak konfirmasi pada Sabtu (9/1/2021).
Tujuan Agus Minarni ke pulau Jawa adalah pergi melayat mertuanya yang meninggal.
7. Ricko Maluhette
Ricko merupakan karyawan PLN sejak 2013.
Ia bekerja di PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Barat dan sehari-hari berdinas di Kota Pontianak.
Sebelum pulang dengan naik Sriwijaya Air SJ 182, Ricko bertolak ke Jakarta untuk bertugas menyelesaikan program Sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001 dan Kinerja, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai Asisten Manajer Perencanaan Sipil pada Unit PLN tersebut.
8. Ihsan Adhlan Hakim
Ihsan Adhlan Hakim (33) nomor manifes 49.
Ihsan Adhlan Hakim adalah warga Kabupaten Mempawah.
Ia merupakan pengantin baru yang menikah pada Desember 2020.
Ihan Adhlan Hakim terbang bersama dengan istrinya, Putri Wahyuni.
Mereka berencana menggelar resepsi di Mempawah pada Sabtu (16/1/2021) kemarin.
"Rencananya Sabtu depan ini (Sabtu kemarin,-Red) acara ngunduh mantu di Gedung PCC," kata Arwin Amru Hakim, adik kandung Ihsan saat ditemui di posko crisis center Gedung Graha Chandra Dista Wiradi, Bandara Internasional Supadio Pontianak, Sabtu (9/1/2021).
9. Supianto (37)
Supianto merupakan warga Pontianak.
Sebelumnya, Supianto sebagai TKI di Sarawak, Malaysia.
Supianto terbang bersama dengan istrinya, Rusni (44) dan anaknya Abida Dania (2).
"Rencananya Rusni mau diperkenalkan pertama kalinya kepada keluarga besarnya Supianto yang ada di Pontianak. Karena memang, Rusni belum pernah ketemu langsung dengan keluarganya Supianto,"kata kakak Rusni, Mustafa (48) sebagaimana dikutip dari TribunPinrang.
10. Pipit Piyono
Pipit Piyono (25) warga Tulangbawang Barat, Lampung.
Paman korban, Sabar mengungkapkan keinginan terakhir Almarhum Pipit Piyono sebelum berangkat untuk mengadu nasib ke Pontianak sebagai pekerja bangunan.
"Sebelum dia (Almarhum Pipit) berangkat untuk mencari kerja, memang sempat titip salam (ucapan). Andai kata saya nggak ada minta tolong kuburkan sebelah anak saya," kata Sabar saat ditemui di Terminal Kargo Bandara Raden Inten II Lampung, Sabtu (16/1/2021).
11. Yohanes Suherdi
Tidak banyak catatan tentang Yohanes Suherdi.
Namun, jenazahnya tiba di Bandara Supadio pada Sabtu (16/1/2021) pagi.
12. Mia Tresetyani
Mia Tresetyani adalah pramugari Sriwijaya Air.
ia berasal dari Bali.
Kakak korban mengatakan, seharusnya Mia tidak di penerbangan tersebut.
Namun, jadwal Mia tiba-tiba diganti.
Direct Manager Sriwijaya Air Bali, Hendrik Ardiansah, mengatakan Mia adalah pramugari terbaik.
13. Toni Ismail
Toni Ismail terbang bersama istrinya Rahmawati serta anaknya, Ratih Windania, serta dua cucunya, Yumna Fanisyatuzah dan Athar Rizki Riaman.
Mereka kembali ke Pontianak setelah menghadiri acara keluarga dan berlibur di Bandung.
14. Dinda Amelia (15)
Dinda berada dalam Sriwijaya Air SJ 182 untuk pulang ke Pontianak.
Ia berlibur di Jakarta diajak oleh istri dari Kadislog Lanud Supadio.
Ibunda Dinda bekerja di rumah Kadislog Lanud Supadio.
15. Isti Yudha Prastika
Isti Yudha Prastika (34) adalah pramugari Sriwijaya Air.
Ia berasa dari Pamulang, Tangerang Selatan.
16. Putri Wahyuni
Putri Wahyuni berasal dari Pekanbaru, Riau.
Putri berasal dari Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau.
Putri saat itu terbang bersama suaminya, Ihsan Adhlan Hakim
Mereka hendak menuju Pontianak, Kalimantan Barat, untuk mengadakan syukuran usai menikah pada Maret 2020 lalu.
17. Rahmawati
Rahmawati adalah istri anak dari korban nomor 13, Toni ismail.
18. Rosi Wahyuni
Rosi Wahyuni adalah warga Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Ia naik pesawat Sriwijaya Air bersama anaknya Rizki Wahyudi, menantunya Indah Halimah Putri, cucunya yang berusia tiga bulan, Arkana Wahyudi dan kerabat lainnya, Nabila Anjani.
Rapin (40) adik bungsu Rosi Wahyuni menceritakan, sebelum kejadian jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, kakaknya dijemput Rizki Wahyudi.
Rencananya, Rosi Wahyuni akan ikut tinggal bersama anaknya, di Ketapang, Kalimantan Barat.
Rapin mengenang momen saat Rosi berpamitan kepada dirinya.
Ketika itu, Rosi sempat menyebutkan tidak akan pernah pulang lagi ke Bangka dan ingin tinggal selamanya di Kalimantan bersama Rizki.
"Sekarang kata-kata itu baru terkenang, ibu Rosi pernah bilang tidak akan pulang lagi ke Bangka akan tinggal di sana selamanya,'' katanya.
''Kalaupun dia meninggal ia tak ingin dibawa pulang ke Bangka, minta dikuburkan di Kalimantan saja. Baru sekarang kepikir dengan kata-kata itu," sebutnya.
19. Rizky Wahyudi
Rizky Wahyudi adalah anak dari korban nomor 18, Rosi Wahyuni.
Rizky asal Pangkalpinang, Bangka Belitung yang bekerja di Pontianak.
Rizky merupakan suami dari korban lainnya, Indah Halimah Putri warga asal Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumsel.
Rizky terbang tak seorang diri.
Di dalam pesawat naas itu, ia terbang bersama Indah dan putra mereka Arkana Nadhif.
Ikut juga orang tua mereka, Rosi Wahyuni dan keponakan Rizky, Nabila Anjani
20. Nelly (49)
Nelly adalah penduduk Ketapang, Kalimantan Barat.
Sebelumnya, KTP dan barang Nelly lainnya ditemukan oleh tim penyelam.
"Ada kartu tanda penduduk dari Kalimantan Barat, Ketapang. Atas nama Ibu Nelly," ujarnya, dikutip dari siaran YouTube Kompas TV, Selasa.
"Identitasnya perempuan, golongan darah O, agama Katolik, pekerjaan ibu rumah tangga," lanjutnya.
Selain KTP, tim juga menemukan uang dan telepon genggam di kantong korban.
"Ini KTP yang kita temukan di dalam kantong, yang didalamnya ada uang pecahan Rp 50 ribu, ada kartu rapid, ada handphone," jelas Yayan.
21. Beben Sopian (59)
Beben Sopian berada di Sriwijaya Air SJ 182 bersama istrinya, Razanah.
Sebelum pesawat lepas landas dan dinyatakan hilang kontak, Razanah sempat mengirimkan foto bersama suami ke keluarganya.
Razanah bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Ia menduduki jabatan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Pemelihara Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kabupaten Ketapang.
Kepala Dinas Perkim LH Ketapang Dennery pun melihat ada nama pegawai Dinas Perkim LH dalam daftar penumpang Sriwijaya Air.
Razanah diduga melakukan perjalanan ke Bandung dan hendak kembali ke Pontianak melalui Jakarta.
Di Bandung, kata Dennery, Razanah pergi untuk berobat.
"Saya juga masih mencari informasi pastinya. Tapi memang benar Ibu Razanah bersama suaminya itu ke Bandung untuk berobat. Beliau melakukan kemoterapi," kata dia, melansir Tribun Pontianak.
22. Makrufatul Yeti Srianingsih
Makrufatul Yeti Srianingsih adalah istri dari Mantan Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir yang turut menjadi korban.
Makrufatul adalah dosen Politeknik Negeri Pontianak (Polnep).
23. Arifin Ilyas (26)
Arifin Ilyas berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.
Ia bekerja sebagai teknisi di Jakarta.
24. Arneta Fauziyah
Arneta Fauziah (39) adalah warga Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang Banten
Yayu, Asisten Rumah Tangga (ART) Arneta menceritakan saat terakhir bertemu dengan majikannya tersebut.
Ia mengatakan mengalami sejumlah firasat.
Menurut Yayu, saat tiba di bandara, majikannya mencium bau bunga melati, namun dirinya tidak.
25. Fao Nuntias Zai (11 bulan).
Fao adalah anak dari Arneta Fauzia penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Bayi berusia 11 bulan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu berhasil teridentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
SUMBER:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/korban-sriwijaya-air-5666.jpg)