Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Laskar FPI

Anggota Laskar FPI Disebut Ketawa-ketawa saat Bentrok, FPI: 'Serang Balik'

Komnas HAM menyebut 6 anggota laskar FPI yang tewas Desember 2020 lalu tertawa saat bentrok dengan anggota Polda Metro Jaya.

Editor: Frandi Piring
Wartakotalive.com/Joko Supriyanto
Keluarga Korban Tewas 6 Laskar FPI akan Diperiksa Polisi. Foto Rekontruksi kasus penembakan 6 Laskar FPI, polisi diadang hingga memberikan tembakan peringatan di Karawang Barat, Minggu (13/12/2020 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut 6 anggota laskar FPI yang tewas Desember 2020 lalu tertawa saat bentrok dengan anggota Polda Metro Jaya.

Bentrok antara relawan Habib Rizieq Shihab dan polri ini tentunya menjadi polemik hingga kini.

Menanggapi hal tersebut, pihak FPI memberikan penjelasan, berupa bantahan.

Pengacara Front Pembela Islam ( FPI) pke Nasution menyayangkan pernyataaan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik yang menyebut ada anggota FPI tertawa-tawa saat terlibat bentrok dengan anggota Polda Metro Jaya pada 7 Desember 2020.

Ia menyayangkan kesimpulan yang hanya berdasarkan rekaman suara ( voice note), atau bukan berdasarkan fakta di lapangan.

Berikut hasil rekontruksi anggota kepolisian dan Laskar FPI yang digelar pada Senin (14/12) dini hari.
Berikut hasil rekontruksi anggota kepolisian dan Laskar FPI yang digelar pada Senin (14/12) dini hari. ((Tangkap layar youtube Kompas TV))

“Ya itu kan terjadinya para laskar yang mengalami, sementara ketua Komnas HAM itu kan dia enggak mengalami,

dia hanya mendengar rekaman voice note dan menyimpulkan hal itu dari voice note,” kata Hariadi kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).

“Itu sangat-sangat disayangkan sekali begitu,

masa sekelas Komnas HAM menyimpulkan dari voice note itu laskar FPI ketawa-ketawa,” ucap dia.

Terkait adanya laskar FPI yang tertawa-tawa pada saat bentrok tersebut, menurut Hariadi,

hal itu adalah usaha laskar FPI untuk tenang dalam menjaga pimpinannya Rizieq Shihab.

Ia merasa heran dengan kesimpulan Komnas HAM yang menyebut suasana bentrok tersebut tidak mencekam hanya berdasarkan voice note.

“Itu kan kejadiannya pagi menjelang subuh ya, kalau posisi tegang, apalagi statusnya laskar,

dia tetap santai, tetap enjoy, ya karena mereka juga tahu dia di dalam posisi menjaga ulama,” kata Hariadi.

“Kenapa dengan voice note saja dia bisa menyimpulkan suasana itu enggak tegang, enggak mencekam?

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved