Gempa Bumi di Sulbar
Kisah Seorang Perawat Mempertaruhkan Nyawanya Selamatkan Bayi dari Reruntuhan saat Gempa di Sulbar
Dengan mempertaruhkan nyawanya perawat ini berhasil menyelamatkan bayi dari reruntuhan, walaupun sang perawat akhirnya meninggal dunia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa yang melanda Sulawesi Barat meninggalkan luka yang dalam untuk warganya.
Terkait hal tersebut aksi seorang perawat menyelawatkan bayi pun menjadi kisah yang mengharukan.
Dengan mempertaruhkan nyawanya perawat ini berhasil menyelamatkan bayi dari reruntuhan, walaupun sang perawat akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Ramalan Zodiak Karier Besok Senin 18 Januari 2021, Libra Tingkatkan Hubungan Kerja, Leo Sangat Baik
Baca juga: Sebelum Meninggal, Syekh Ali Jaber Ternyata Sudah Punya Firasat, Bilang Begini Soal Kehamilan Istri
Baca juga: TERBARU, Oppo A52 Turun Harga, Harga Sebelum Rp 3 Jutaan Kini Hanya Rp 2 Jutaan, Ini Spesifikasinya
Foto : Kondisi dampak gempa bumi magnitudo 6.2 di Kabupaten Mamuju, Sulbar. (TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI)
Seorang perawat di RS Mitra Mamuju mempertaruhkan nyawa saat gempa melanda Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Ia menyelamatkan seorang pasien dan bayi di inkubator yang terjebak berjam-jam dalam rumah sakit yang ambruk itu.
Nama si perawat, yakni Natsyelia Paulus Ake asal Palipu, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja.
Namun, dalam upaya menyelamatan, Mia, sapaan akrab Natsyelia, terkena reruntuhan.
Ia mengalami luka dan sempat mendapat perawatan di RS Bhayangkara. Hingga akhirnya meninggal dunia.
Sedangkan bayi yang diselamatkan Mia saat ini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara.
Kronologi
Pusat gempa terletak di 6 km Timur Laut Majene-Sulbar.
Namun getarannya terasa di Polewali, Pinrang hingga kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan.
Akibat gempa, sejumlah rumah warga dan gedung bertingkat ambruk bahkan rata dengan tanah.
Demikian pula bangunan RS Mitra Mamuju yang bergejolak akibat gempa tersebut. Alat-alat medis berjatuhan.